REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Bank sentral Turki dan Libya pada Senin menandatangani kesepakatan meningkatkan kerja sama dalam bidang keuangan. Kesepakatan itu meletakkan dasar untuk kerja sama lebih lanjut antar-dua negara pada bidang bank sentral, menurut pernyataan dari Bank Sentral Turki.
Kedua pihak akan melakukan kegiatan untuk membina hubungan bilateral bidang ekonomi dan memperkuat kerja sama keuangan antara kedua negara. Turki dan Libya menandatangani kesepakatan penting November lalu yang mengatur batas maritim antara kedua negara.
Libya dua pekan lalu mengumumkan gencatan senjata dan memerintahkan militer untuk menghentikan semua operasi, menetapkan bahwa wilayah Sirte dan al-Jufra harus didemiliterisasi, dan menyerukan pemilu pada Maret mendatang.
Menyusul penggulingan Muammar Gaddafi pada 2011, pemerintahan baru Libya didirikan pada 2015 di bawah kesepakatan politik yang dipimpin PBB. Pemerintah Libya yang diakui secara internasional diserang oleh pasukan Haftar sejak April 2019, dengan lebih dari 1.000 tewas dalam insiden kekerasan.
Dengan dukungan Turki, pemerintah Libya baru-baru ini dapat membalikkan keadaan melawan pasukan Haftar, Turki juga menekankan bahwa tidak ada solusi militer di Libya.