Selasa 01 Sep 2020 18:34 WIB

Seolah Tantang China, Politikus Cheska: Saya Orang Taiwan

China mengancam akan membuat ketua Senat Cheska itu membayar harga mahal.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Taiwan. (ilustrasi)
Foto: EPA/David Chang
Taiwan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPE -- Kepala Senat Cheska, Milos Vystrcil, berseloroh menyatakan dirinya sebagai orang Taiwan dalam pidatonya di parlemen Taipei pada Selasa (1/9). Pernyataannya itu seolah menjawab kecaman dari China yang menolak kedatangan Vystrcil.

Vystrcil memimpin delegasi sekitar 90 politikus dan eksekutif bisnis Cheska di Taiwan. Dia mengatakan pernyataan yang menyerupai Presiden AS John F. Kennedy terhadap Komunisme di Berlin pada 1963.

Baca Juga

Pidato "Ich bin ein Berliner" Kennedy ketika itu memberi tahu orang-orang Berlin Barat yang ketakutan karena dikelilingi dari semua sisi oleh Komunis Berlin Timur. Dia menyatakan seorang Berliner, adalah sebuah pidato yang sering disebut yang terbaik bagi Kennedy.

"Tolong izinkan saya juga mengungkapkan secara pribadi dukungan saya kepada Taiwan dan nilai tertinggi kebebasan dan mengakhiri pidato hari ini ... dengan pernyataan yang mungkin lebih rendah hati, tetapi sama kuatnya: 'Saya orang Taiwan'," kata Vystrcil, dikutip dari NDTV.

Vystrcil mengatakan kunjungan ke Taiwan menggarisbawahi kebijakan luar negeri berbasis nilai yang diberlakukan oleh mendiang Presiden Vaclav Havel. Havel merupakan seorang antikomunis dan teman pribadi pemimpin Tibet yang diasingkan, Dalai Lama.

China mengancam akan membuat ketua Senat Cheska itu membayar harga mahal untuk mengunjungi pulau itu. Republik Cheska seperti kebanyakan negara lainnya tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan.

Meskipun Pemerintah Cheska tidak mendukung kunjungan Vystrcil, Praha kecewa dengan kecaman keras China dan telah memanggil Duta besar China. Beijing juga memanggil Duta Besar Cheska untuk diberitahu tentang kecaman itu pada Senin (31/8).

Presiden Cheska, Milos Zeman, telah mengupayakan hubungan bisnis dan politik yang lebih dekat dengan Cihna sejak menjabat pada 2013. Namun, upayanya dihantam oleh rencana investasi yang gagal dan Cheska ragu-ragu untuk mengizinkan Huawei Technologies China memainkan peran dalam mengembangkan jaringan telekomunikasi generasi berikutnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement