Selasa 01 Sep 2020 20:04 WIB

Geliat Sekolah Lapang IPDMIP di Lombok Tengah

Kegiatan pendukung IPDMIP adalah sekolah lapang, KostraTani dan kegiatan pendukung

 Kegiatan Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi atau Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai dijalankan.
Foto: IPDMIP
Kegiatan Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi atau Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai dijalankan.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Kegiatan Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi atau Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai dijalankan.

Sejumlah kegiatan pendukung IPDMIP secara simultan bergerak cepat seperti sekolah lapang (SL), pelaksanaan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) dan kegiatan pendukung lainnya.

Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, H Lalu Iskandar mengharapkan program dan kegiatan pembangunan pertanian dapat bersinergi. Bentuk sinergitas yang terbangun adalah penyediaan benih jagung, sumbernya dari anggaran penerimaan dan belanja daerah (APBD) untuk pelaksanaan sekolah lapang (SL).

"Benih jagung merupakan program pada bidang tanaman pangan, sedangkan SL jagung melekat pada bidang penyuluhan sebagai penanggungjawab Program IPDMIP," kata H Lalu Iskandar saat membuka SL IPDMIP di daerah irigasi (DI) Pelapak dan Tain Petuk.

Seluruh DI intervensi IPDMIP di Lombok Tengah khusus SL jagung sudah berjalan, SL pada pekan keempat Agustus 2020, empat DI memulai sosialisasi SL dan dua DI melaksanakan pertemuan lanjutan. 

Lalu Husni Ansyori, Konsultan IPDMIP yang mendukung District Project Implementation Unit (DPIU) Lombok Tengah menegaskan, Kamis pekan lalu (27/8), dua DI menggelar sosialisasi SL, DI Pelapak dan DI Tain Petuk.

Sosialisasi DI Pelapak digelar di kelompok tani (Poktan) Nurul Hikmah di Dusun Semiling, Desa Lekor, Kecamatan Janapria dihadiri Koordinator Penyuluh BPP Janapria, Husni Aman dan penyuluh Desa Lekor serta staf lapangan IPDMIP, menurut keterangan tertulis Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP Kementan).

"Manfaat mengikuti SL, selain menambah pengetahuan dan keterampilan untuk berbagi pengalaman antarpetani dan pelaku pertanian lainnya, termasuk penyuluh," kata Husni Aman saat membuka SL di Poktan Nurul Hikmah.

Penyuluh pusat Kementerian Pertanian RI, Yulia Tri Sedyowati, selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian Provinsi NTB, menegaskan hal tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo. 

"Tujuan kegiatan IPDMIP untuk meningkatkan ketahanan pangan, karena penting bagi Indonesia untuk mencapai mandiri pangan, terlebih di tengah pandemi Covid-19. Pendapatan masyarakat pedesaan pun turut meningkat,” kata Yulia TS mengutip arahan Mentan Syahrul.

Penegasan Mentan Syahrul digarisbawahi Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) bahwa IPDMIP mendukung ketahanan pangan, khususnya peningkatan nilai pertanian beririgasi secara berkelanjutan.

“Salah satu aspek terpenting pertanian ketersediaan air. Lewat IPDMIP, produktivitas dan nilai pertanian akan ditingkatkan dengan irigasi berkelanjutan. Mencegah kendala teknis di lapangan, kita berharap konsultan on granting bisa segera ke lapangan,” kata Dedi Nuryamsi.

Yulia TS selaku Tim Teknis IPDMIP sekaligus Person in Charge (PIC) Regional 7 menegaskan pentingnya penguatan kelompok tani seperti dikemukakan Abdul Gafur mewakili Distan Lombok Tengah tentang pentingnya penguatan modal kelompok tani melalui iuran untuk membangun keswadayaan kelompok, pengembangan unit usaha kelompok khususnya koperasi.

"Tak kalah penting adalah administrasi kelompok, pembukuan keuangan, dan kapasitas pengurus. Selain itu dibutuhkan kerjasama antar kelembagaan petani terutama dengan Perkumpulan Petani Pemakai Air atau P3A dan Gabungan P3A," kata Abdul Gafur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement