REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, menyatakan tetap mendukung perjuangan dan kemerdekaan Palestina sebagai sebuah negara. Perjanjian damai negaranya dengan Israel disebutnya tidak menghentikan negaranya mendukung rakyat Palestina.
Pernyataanya ini diungkapkan dalam konferensi pers dengan komunitas Palestina di UEA pada Senin (31/8). Dalam sebuah tayangan video, Sheikh Abdullah mengekspresikan kebahagiaannya saat berbicara kepada komunitas Palestina di UEA.
"Kami bangga melihat kisah sukses saudara-saudara Palestina, banyak kisah inspiratif yang bisa kami dapatkan dari negara Palestina di masa lalu, dan telah berkontribusi pada perkembangan dan kemajuan bangsa kita," ujar Sheikh Abdullah dilansir dari Khaleej Times, Selasa (1/9).
Menteri Abdullah juga mengaku bangga dengan berdirinya komunitas Emirat-Palestina. Menurutnya, munculnya komunitas ini mencerminkan ikatan persaudaraan yang begitu erat bagi kedua negara.
Ikatan itu, ia tegaskan, tidak akan dirusak dengan perjanjian damai yang dilakukan UEA dengan Israel. Keputusan berdaulat tersebut menurutnya, memberikan masa depan yang damai di wilayah tersebut.
"Saya jamin Anda tinggal di tanah air kedua Anda. Saya jamin lagi ikatan tak tergoyahkan antara UEA dan Palestina ini akan tetap ada, solid dan tidak akan pernah berubah," ujar Sheikh Abdullah.
UEA sama seperti negara- negara Arab lainnya. UEA terus dan akan tetap menudukung perjuangan Palestina untuk merdeka dan menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota negara Palestina.
"Sikap UEA akan tetap mendukung sikap Arab yang menyerukan pembentukan Negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Kami akan terus mendukung perjuangan Palestina berdasarkan sikap bersejarah kami yang berasal dari keyakinan yang berakar dalam dan tak tergoyahkan yang akan tidak pernah berubah sebagai akibat dari pertimbangan apa pun," ujarnya.
Akan tetapi, keputusan UEA menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai kebutuhan strategis yang diperlukan kawasannya. Selain itu, kebutuhan strategis tersebut juga ia tegaskan tidak akan mengorbankan dukungannya untuk perjuangan Palestina dan merampas hak-hak rakyat Palestina.
"Saya menantikan untuk melihat komunitas Palestina dalam periode mendatang terus maju dengan kontribusi positif mereka, karena UEA akan terus menjadi pendukung setia dan keluarga," ucapnya.
Pembentukan klub Emirati-Palestina bertujuan meningkatkan hubungan UEA-Palestina di semua bidang. Klub hadir sebagai nilai tambah atas upaya yang dilakukan oleh komunitas dan institusi Palestina serta peran positif mereka di UEA.
Para peserta pertemuan tersebut memuji peran bersejarah yang dimainkan oleh UEA dalam mendukung perjuangan Palestina selama beberapa dekade dan perannya dalam menjaga identitas Arab di wilayah Palestina.
Mereka mengungkapkan kebanggaan atas ikatan agama, bahasa, budaya dan sejarah yang mengikat UEA dan Palestina. Menunjukkan keyakinan mereka bahwa sumpah yang diambil oleh bapak pendiri bangsa, almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, terhadap Palestina akan tetap ada di tangan rakyat UEA dan para pemimpin mereka dengan terus mendukung hak-hak Palestina atas kenegaraan mereka.
Mereka juga menekankan UEA akan tetap menjadi tanah air kedua mereka, yang menampung mereka dan memberi mereka kesempatan untuk berkontribusi dalam upaya pembangunan bangsanya.