Monyet ekor panjang (Macaca Fascicularis) mengais sampah mencari makanan di pinggir jalan kawasan Curug Cimahi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (1/9). Kondisi habitatnya yang semakin memburuk dan semakin menyempit, membuat gerombolan monyet kerap turun ke jalan untuk mencari makan. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Monyet ini terbiasa mendapat makanan dari manusia yang berwisata ke kawasan Curug Cimahi. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Terdapat ratusan monyet di lingkungan Curug Cimahi sejak dibuka untuk umum sejak 1992. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Ketika jumlah pengunjung curug berkurang, pasokan makanan yang biasa diberikan wisatawan pun berkurang. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Monyet ekor panjang (Macaca Fascicularis) menikmati sisa makanan dari sampah yang dibuang orang di pinggir jalan kawasan Curug Cimahi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (1/9). Kondisi habitatnya yang semakin memburuk dan semakin menyempit, membuat gerombolan monyet kerap turun ke jalan untuk mencari makan. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Pasokan makanan yang terganggu di habitat alaminya, membuat monyet ekor panjang (Macaca Fascicularis) mengais sampah mencari makanan di pinggir jalan kawasan Curug Cimahi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (1/9).
Perhutani membuka kawasan wisata Curug Cimahi sejak tahun 1992, di lokasi tersebut telah hidup ratusan kera jenis Makaka (kera ekor panjang). Seiring perjalanan waktu jumlah kera tersebut terus bertambah
sumber : Republika
Advertisement