Selasa 01 Sep 2020 21:12 WIB

AstraZeneca dan Oxford akan Produksi 3 Miliar Dosis Vaksin

Vaksin akan dibuat di tiga suite manufaktur di kantor pusat barunya Oxbox, di Oxford

Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Hiru Muhammad
Dalam foto dari Russian Direct Investment Fund, (6/8), tampak vaksin baru dari Nikolai Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Moskow, Rusia. Negara Rusia, Selasa (11/8), mengumumkan menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 untuk puluhan ribu warganya. Pengembangnan vaksin Rusia padahal dianggap belum selesai di level uji klinis.
Foto: Alexander Zemlianichenko Jr/ Russian Direct
Dalam foto dari Russian Direct Investment Fund, (6/8), tampak vaksin baru dari Nikolai Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Moskow, Rusia. Negara Rusia, Selasa (11/8), mengumumkan menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 untuk puluhan ribu warganya. Pengembangnan vaksin Rusia padahal dianggap belum selesai di level uji klinis.

REPUBLIKA.CO.ID, OXFORD--AstraZeneca telah memperluas perjanjian dengan Oxford Biomedica untuk meningkatkan produksi potensi vaksin Covid-19. Ini dilakukan untuk mempercepat produksi vaksin yang efektif untuk Covid-19.

Di bawah perjanjian itu, firma terapi sel dan gen yang berbasis di Oxford tersebut siap memproduksi puluhan juta dosis vaksin potensial AstraZeneca yaitu AZD1222 selama 18 bulan, dan dapat diperpanjang selama 18 bulan lagi sampai 2023.

Vaksin akan dibuat di tiga suite manufaktur di kantor pusat barunya Oxbox, di Oxford. Dua dari suite siap digunakan dalam dua bulan ke depan, lebih awal dari yang direncanakan. Melansir The Guardian disebutkan  AstraZeneca akan membayar Oxford Biomedica sebesar 50 juta euro berdasarkan kesepakatan.

AstraZeneca, yang mengembangkan vaksin bersama para peneliti di Universitas Oxford, mengatakan kapasitas produksi globalnya mendekati 3 miliar dosis. Berita tentang kesepakatan itu diketahui pada Senin (31/8), ketika AstraZeneca mengumumkan telah memulai uji coba tahap akhir vaksin di Amerika Serikat (AS). Pada tahap ini mereka berencana mendaftarkan 30 ribu orang dewasa sebagai bagian dari program global untuk menguji produk tersebut pada 50 ribu orang.