REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Band Cokelat resmi merilis "Anak Garuda" sebagai single perkenalan mereka bersama vokalis baru, Aiu Ratna. Melalui single ini, Cokelat ingin menggelorakan semangat pantang menyerah di tengah pandemi Covid-19.
Lagu yang diluncurkan pada 12 Agustus 2020 ini menjadi salam perkenalan band Cokelat dengan formasi baru. Kini, Cokelat digawangi oleh Edwin Marchal Sjarif dan Ernest Fardiyan Syarif sebagai gitaris, Ronny Rebry Nugroho sebagai bassist, Axel Andaviar sebagai drummer, dan Aiu Ratna sebagai vokalis.
"Anak Garuda" versi baru secara independen atau tanpa label. Lagu ini sudah bisa didengarkan secara digital melalui berbagai platform jasa dengar musik.
Bagi Cokelat, "Anak Garuda" merupakan sebuah anthem yang dirilis sebagai ungkapan rasa salut terhadap semangat orang-orang Indonesia yang pantang menyerah di tengah pandemi Covid-19. Band tersebut mencontohkan, ketika harga masker kesehatan melambung tinggi, banyak masyarakat yang berinisiatif untuk memproduksi sendiri dan membagikannya kepada orang lain secara gratis.
Di saat banyak perusahaan ritel raksasa goyah, usaha kecil dan menengah (UKM) justru tetap berjalan. Cokelat menilai kehadiran UKM turut membantu menyokong perekonomian Indonesia saat ini.
"Terlihat bahwa orang Indonesia itu pantang menyerah, dalam keadaan apa pun bisa tetap kuat, bisa survive," ujar Ronny dalam siaran pers yang diterima republika.co.id dikutip Selasa (1/9).
Ronny mengatakan "Anak Garuda" merupakan simbol semangat orang-orang Indonesia yang pantang menyerah. Hal ini tercermin dalam salah satu lirik yang berbunyi "Kami bukan pecundang, Merah Putih tetap di dada kita".
"Itu menunjukkan bahwa lagu ini sangat mewakili orang Indonesia yang bisa survive di era pandemi seperti sekarang," jelas Ronny.
Sebagai vokalis baru, "Anak Garuda" juga menjadi lagu pertama yang Aiu rekam bersama Cokelat. Aiu mengatakan proses rekaman ini merupakan sebuah pengalaman yang seru. Terlebih, eks vokalis band Garasi ini belum pernah menyanyikan lagu dengan karakter enerjik seperti "Anak Garuda".
"Yang aku rasakan saat rekaman lagu "Anak Garuda", selama ini aku belum pernah menyanyikan lagu yang butuh semangat menggebu-gebu. Biasanya kan kebanyakan yang sedih atau yang ‘marah’," tukas Aiu.
Saat menyanyikan lagu ini, Aiu mengakur harus menyemangati diri sendiri dan mengeluarkan suara yang lantang. Meski sempat mengalami kesulitan, Aiu merasa aransemen yang dibuat Cokelat membantunya untuk bisa menyanyikan lagu "Anak Garuda" dengan lebih mudah.
"Aku juga suka banget lagu ‘Anak Garuda’ ini karena selain liriknya bagus, nada dan musiknya juga enak dan ‘menggemparkan’… ya ini pengalaman yang seru!" timpal Aiu.
Lagu "Anak Garuda" dicipatakan oleh pendiri Yayasan Selamat Pagi Indonesia (YSPI) Julianto Eka Putra. Pada 2019, Cokelat sempat merekam lagu ini untuk kebutuhan theme song film layar lebar berjudul sama, yaitu Anak Garuda dari rumah produksi Butterfly Pictures.
Lagu "Anak Garuda" yang baru saja dirilis ini merupakan versi terbaru dengan penyesuaian aransemen dan sound yang lebih menonjolkan karakter Cokelat. Versi terbaru ini memiliki karakter rock alternatif disertai dengan aransemen yang variatif.
Edwin menambahkan, bagian solo gitar diisi dengan hal yang ebrebda. Kesatuan musik dan vokal dalam "Anak Garuda" bertujuan untuk membuat lagu ini menjadi dinamis.
"Agar pendengar bisa tumbuh rasa semangat dan bangga terhadap Indonesia," jawab Edwin.
Keterlibatan Aiu dalam "Anak Garuda" ini bisa dikatakan sebagai teaser dan sebuah jembatan menuju karya-karya Cokelat terbaru yang saat ini sudah mulai digodok. Cokelat berencana akan mengahdirkan lagu terbaru bersama Aiu untuk para Bintang Cokelat, sebutan untuk penggemar Cokelat.