REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat, Senin (31/8), mengatakan akan membangun dialog ekonomi bilateral baru dengan Taiwan. Langkah itu diambil untuk memperkuat hubungan dengan Taipei serta mendukung Taiwan dalam menghadapi tekanan yang meningkat dari Beijing.
Washington juga mengatakan telah mencabut kerahasiaan enam jaminan keamanan untuk Taiwan yang dikeluarkan AS pada masa pemerintahan Reagan. Kalangan analis melihat pencabutan itu dilakukan untuk menunjukkan dukungan lebih kuat bagi Taipei.
Pengumuman tersebut muncul di tengah peningkatan ancaman China terhadap Taiwan, dan saat hubungan Washington dan Beijing berada pada titik terendah dalam beberapa dekade terakhir.
Presiden AS Donald Trump, saat ini sedang berkampanye untuk terpilih kembali sebagai presiden pada November mendatang. Pendekatan yang keras terhadap China merupakan salah satu platform utama Trump menyangkut kebijakan luar negeri.
Direktur jenderal Deplu AS untuk Asia Timur, David Stilwell, mengatakan bahwa langkah AS tersebut bukan merupakan perubahan kebijakan. Langkah itu merupakan bagian dari rangkaian "penyesuaian signifikan" dalam kebijakan "Satu China" yang telah lama dianut Washington.
Washington merasa harus mengambil langkah itu mengingat ada peningkatan ancaman Beijing atas perdamaian dan stabilitas di sebuah kawasan yang sangat penting. Selain itu ada upaya Beijing untuk mengisolasi Taiwan secara diplomatik sembari melancarkan ancaman militer terhadap Taipei.
"Kami akan terus membantu Taipei melawan gerakan Partai Komunis China untuk menekan, mengintimidasi, dan memarginalisasi Taiwan," ujar Stilwell.
Kementerian Luar Negeri Taiwan menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan AS pada saat China tengah menggunakan intimidasi militer untuk merusak perdamaian dan stabilitas di Taiwan. Kementerian juga mengatakan akan terus memperkuat kapabilitas pertahanannya.