REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan banjir akibat meluapnya air Sungai Lae Cinendang karena tingginya curah hujan dua hari terakhir telah merendam sembilan desa di Aceh Singkil, Selasa (1/9). Banjir itu merendam permukiman warga dengan kedalaman air sekitar satu meter.
"Ada sembilan desa di dua kecamatan yang dilanda banjir mencapai satu meter dini hari tadi sekitar pukul 03.00 WIB hingga waktu pagi hari," ungkap Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi di Banda Aceh.
Kedua kecamatan itu, terangnya, yaitu Simpang Kanan dengan lima desa di antaranya, yakni Lae Riman, Silatong, Ujung Limus, Tanjung Mas, Cibubukan, dan Serasah. Tiga desa sisanya di Gunung Meriah, yaitu Rimo, Cingkam, dan Penjahitan.
Sedangkan dampak material ditimbulkan akibat bencana itu, seperti Lae Riman ada 17 unit rumah dan jalan desa sepanjang 260 meter terendam, dan Silatong tepatnya jalan lintas Singkil-Subulussalam sekitar 80 centimeter terendam.
Lalu di Ujung Limus terdapat 63 unit rumah dan jalan desa sepanjang 180 meter yang terendam, serta Tanjung Mas terdapat 10 unit rumah dan jalan desa terendam sekitar 100 meter terendam.
"Terdapat tiga desa di Kecamatan Gunung Meriah terendam masing-masing dengan ketinggian air di rumah penduduk antara 0,5 hingga satu meter," kata dia.
Hingga berita ini diturunkan peristiwa banjir masih berlangsung pada enam desa di Kecamatan Simpang Kanan akibat hujan masih terus mengguyur wilayah Aceh Singkil. "Untuk kondisi jalan lintas Singkil-Subulussalam meski sempat terendam, namun tetap dapat dilalui kendaraan karena air sudah mulai surut," sebutnya.
"Kita pastikan, tidak ada korban jiwa akibat banjir di Aceh Singkil kali ini. Tapi berapa orang jumlah korban yang terdampak maupun mengungsi, hingga kini masih terus didata BPBD setempat," ungkap Sunawardi.