Rabu 02 Sep 2020 00:17 WIB

Dalam Tiga Hari, Tiga Pasien Covid-19 Meninggal di Bogor

Jumlah kematian kaibat Covid-19 di Bogor 32 kasus.

Dalam Tiga Hari, Tiga Pasien Covid-19 Meninggal di Bogor. Anggota Satpol PP Kota Bogor melakukan sidak pembatasan jam operasional restoran di jalan KH Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (31/8/2020). Dalam sidak tersebut, Satpol PP Kota Bogor memberikan sanksi berupa denda mulai Rp.500 ribu hingga Rp.5 juta rupiah bagi rumah makan, restoran, maupun kafe yang melanggar pembatasan jam operasional melebihi batas waktu pukul 18.00 WIB di masa Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah zona merah Kota Bogor.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Dalam Tiga Hari, Tiga Pasien Covid-19 Meninggal di Bogor. Anggota Satpol PP Kota Bogor melakukan sidak pembatasan jam operasional restoran di jalan KH Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (31/8/2020). Dalam sidak tersebut, Satpol PP Kota Bogor memberikan sanksi berupa denda mulai Rp.500 ribu hingga Rp.5 juta rupiah bagi rumah makan, restoran, maupun kafe yang melanggar pembatasan jam operasional melebihi batas waktu pukul 18.00 WIB di masa Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah zona merah Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --  Ada tiga kasus positif Covid-19 di Kota Bogor yang meninggal dunia dalam tiga hari terakhir. Tiga kasus pasien meninggal itu merupakan 9,37 persen dari akumulasi kasus positif yang meninggal dunia di Kota Bogor, yakni 32 kasus.

Jumlah kasus meningal dunia itu diketahui dari data harian Covid-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, Selasa (1/9). Ketiga kasus positif yang meninggal dunia itu, masing-masing satu kasus pada Ahad (30/8), Senin (31/8), dan Selasa (1/9).

Baca Juga

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengatakan dengan adanya tambahan satu kasus meninggal dunia pada Selasa atau tiga kasus dalam tiga hari terakhir, akumulasi kasus positif meninggal dunia seluruhnya menjadi 32 kasus.

Jumlah akumulasi kasus meninggal dunia, 32 kasus, jika dibandingkan dengan akumulasi kasus positif Covid-19 sampai Selasa, yakni 655 kasus, maka persentase kasus meninggal dunia adalah 4,88 persen. Dari data harian Covid-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor menyebutkan, penambahan kasus positif Covid-19 pada Selasa  tercatat 28 kasus sehingga kasus positif seluruhnya menjadi 655 kasus.

Sedangkan, penambahan kasus positif yang dinyatakan sembuh ada 26 kasus sehingga kasus positif sembuh seluruhnya menjadi 387 kasus. Akumulasi kasus positif sembuh ini jika dibandingkan dengan akumulasi kasus positif yakni 655 kasus, maka persentasenya adalah 59,08 persen sembuh. Dari data tersebut, maka kasus positif yang masih sakit dan sedang dalam perawatan adalah 236 kasus.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Kota Bogor, Selasa mengatakan, meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kota Bogor karena adanya penelusuran dan tes swab yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor terhadap kontak erat dari kasus positif maupun dari orang tanpa gejala (OTG).

Di sisi lain, kata dia, penularan Covid-19 juga bisa karena disiplin masyarakat mulai menurun setelah adanya kelongggaran terhadap sektor tertentu yang tidak dikecualikan setelah diterapkannya pembatasan sosial berskala besar pra adaptasi kebiasaan baru (PSBB Pra-AKB) mulai awal Juli 2020.

Bima melihat, penularan Covid-19 di Kota Bogor saat ini lebih didominasi dari faktor klaster rumah tangga, sehingga Pemerintah Kota Bogor menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas (PSBMK) selama dua pekan, mulai 29 Agustus hingga 11 September 2020.

Melalui kebijakan PSBMK ini, menurut Bima, maka pengawasan terhadap warga dilakukan di tingkat mikro yakni rukun warga (RW) dan pengawasannya dilakukan oleh relawan RW Siaga.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement