Rabu 02 Sep 2020 06:43 WIB

China Disebut Kuasai Seribu Kilometer Persegi di Ladakh

India menyebut sekitar seribu kilometer persegi lahan di Ladakh dikuasai China.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Christiyaningsih
Foto yang disediakan oleh Biro Informasi Pers India (PIB) menunjukkan Perdana Menteri India Narendra Modi melihat peta di Leh, Ladakh, India, 03 Juli 2020. India menyebut sekitar seribu kilometer persegi lahan di Ladakh dikuasai China.
Foto: EPA-EFE/INDIA PRESS INFORMATION BUREAU
Foto yang disediakan oleh Biro Informasi Pers India (PIB) menunjukkan Perdana Menteri India Narendra Modi melihat peta di Leh, Ladakh, India, 03 Juli 2020. India menyebut sekitar seribu kilometer persegi lahan di Ladakh dikuasai China.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - Pemerintah Pusat India mengatakan sekitar seribu kilometer persegi (100 ribu hektare) lahan di Ladakh saat ini berada di bawah kendali China. Daerah di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) itu juga disebut telah diduduki pasukan China.

Mengutip Saudi Gazette pada Rabu (2/9), pasukan yang dikumpulkan itu telah ada sejak April-Mei lalu. Utamanya, ketika 20 tentara India pada 15 Juni lalu tewas di Lembah Galwan saat bentrok dengan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA).

Baca Juga

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan dari Depsang Plains ke Chushul juga telah terjadi mobilisasi sistematis oleh pasukan China di sepanjang LAC yang tidak ditentukan. Pejabat itu menambahkan, di Depsang Plains dari titik patroli 10-13 skala kendali China atas persepsi India terhadap LAC mencapai luas 900 kilometer persegi.

Bahkan, sekitar 20 kilometer persegi di Lembah Galwan dan 12 kilometer persegi di daerah Sumber Air Panas saat ini berada di bawah pendudukan China.

Di Pangong Tso, wilayah di bawah kendali China mencapai 65 kilometer persegi. Sedangkan di Chushul, ada wilayah seluas 20 kilometer persegi yang saat ini diduduki.

Kebuntuan di perbatasan China saat ini masih berlanjut. Bahkan, hal itu masih terjadi setelah beberapa kali pembicaraan tingkat diplomatik dan militer dihelat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement