Rabu 02 Sep 2020 14:09 WIB

Seorang Dokter di Gunungsitoli Positif Covid-19

Dokter di Gunungsitoli tersebut sedang menjalani isolasi mandiri.

Red: Ani Nursalikah
Seorang Dokter di Gunungsitoli Positif Covid-19
Foto: www.freepik.com
Seorang Dokter di Gunungsitoli Positif Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGSITOLI -- Seorang dokter di Rumah Sakit Umum Gunungsitoli, Sumatra Utara, berinisial KD positif terpapar Covid-19.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Gunungsitoli, Onahia Telaumbanua mengatakan, selain KD, salah seorang tenaga Badan Layanan Umum (Blu) Rumah Sakit Umum Gunungsitoli berinisial YMD dan seorang PNS yang bertugas di Pemkot Gunungsitoli inisial CIH juga positif terpapar Covid-19.

Baca Juga

"Kemarin kami menerima empat hasil uji swab dari RSU Gunungsitoli, dimana dari empat warga yang mengikuti uji swab, tiga orang hasilnya positif dan satu orang hasilnya negatif. Setelah kita peroleh hari ini hasil ada tiga yang terkonfirmasi positif Covid-19, keseluruhan jumlah warga Kota Gunungsitoli yang positif Covid-19 mencapai 43 orang," katanya, Rabu (2/9).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli, Wilser Napitupulu, mengatakan KD dan YMD tertular saat menangani pasien Covid-19 yang telah meninggal berinisial SSM. Sedangkan YIH yang merupakan PNS di Pemkot Gunungsitoli tertular Covid-19 dari kelompok klaster Gereja Bethani Pasar Yaahowu.

"Saat ini KD sedang menjalani isolasi di RSU Gunungsitoli sedangkan yang dua orang lagi menjalani isolasi mandiri di tempat isolasi yang telah disediakan," katanya.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement