Rabu 02 Sep 2020 14:37 WIB

UMY Dorong KKN Bantu Kembangkan Daerah Asal

Program ini bagian implementasi catur darma perguruan tinggi UMY secara nyata.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UMY
Kampus UMY

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- KKN Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) masih terus menjalankan pengabdian masyarakat di seluruh Indonesia. Di tengah-tengah pandemi Covid-19, mahasiswa dan mahasiswi didorong mengembangkan daerah asal masing-masing.

Salah satunya dilakukan Kelompok KKN 211 yang berada di Kalipucang Wetan, Kecamatan Batang, Jawa Tengah. Mereka memilih untuk melakukan pengabdian yang mengambil fokus ke Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Mataram Sejahtera.

Kegiatan ini berlangsung selama Juli dan baru saja berakhir 31 Agustus 2020. Mereka memilih mengembangkan Bumdes dengan menjaga eksistensi produk, yang mana jadi langkah penting yang harus dilakukan agar dapat terus berkembang.

Ketua KKN 211 UMY, Harfi Hadiansyah mengatakan, pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini sangat perlu pengembangan pemasaran. Sehingga, eksistensi dari sebuah produk terjaga, bahkan mampu memiliki nilai jual yang tinggi. "Tujuan KKN ini untuk menjaga eksistensi produk-produk dari Bumdes Mataram Sejahtera," kata Harfi.

Tim KKN terdiri dari enam mahasiswa dan mahasiswi UMY yang berasal dari Kabupaten Batang. Sehingga, kegiatan-kegiatan dalam KKN tersebut bisa jadi wujud pengabdian nyata mereka kepada daerah asalnya secara langsung.

"KKN kami ini wujud kontribusi sebagai mahasiswa asal Batang yang kuliah di UMY, kami sangat beruntung karena dukungan kampus untuk pelaksanaan program pengembangan digital marketing bagi Bumdes yang kami lakukan," ujarnya.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN 211 UMY, Laelia Dwi Anggraini menilai, ini sekaligus bagian implementasi catur darma perguruan tinggi UMY secara nyata. Terutama, dari bidang pengabdian masyarakat walau pada masa pandemi.

Ia menekankan, mahasiswa tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Laelia bersyukur, KKN mendapat respons positif masyarakat dan bisa meningkatkan tampilan produk-produk di media sosial dan pasar elektronik.

"Sehingga, membangun daya tarik yang diharapkan bisa meningkatkan penjualan. Kami berharap, setelah KKN pengelolaan pemasaran digital berlanjut, sehingga Bumdes bisa berkembang dan kesejahteraan warga ikut terangkat," kata Laelia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement