Rabu 02 Sep 2020 15:35 WIB

Kematian Akibat Covid di Indonesia di Atas Rata-rata Dunia

Persentase kematian akibat Covid-19 di Tanah Air tercatat sebesar 4,27 persen.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah
Foto: BNPB Indonesia
Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat kematian akibat penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) di Indonesia ternyata di atas rata-rata dunia. Per 30 Agustus 2020, persentase kematian akibat Covid-19 di Tanah Air tercatat sebesar 4,27 persen.

"Jumlah kematian di Indonesia masih di atas rata-rata dunia. Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama," ujar Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah saat mengisi konferensi virtual BNPB bertema Covid-19 dalam Angka, Rabu (2/9).

Baca Juga

Ia mengakui, kemajuan untuk menurunkan kematian akibat Covid-19 di Indonesia berjalan cukup lambat. Ini terlihat dari persentase kematian akibat Covid-19 Indonesia per 16 Agustus 2020 yaitu 4,39 persen. Sedangkan kematian di dunia yaitu 3,54 persen. 

Kemudian per 23 Agustus 2020, persentase kematian akibat Covid-19 di Indonesia 4,4 persen, sedangkan persentase kematian dunia 3,45 persen. Terbaru, persentase kematian akibat Covid-19 di Tanah Air per 30 Agustus 2020 yaitu 4,27 persen versus persentase kematian tingkat dunia sebesar 3,36 persen. 

Padahal, pihaknya mengaku ingin mengejar kematian bisa serendah mungkin. Bahkan, dia melanjutkan, sebisa mungkin bisa tidak ada kematian atau minimal di bawah rata-rata dunia. "Sebab, penanganan kesehatan kita belum mumpuni, jadi diusahakan supaya tidak sakit sehingga tidak perlu merepotkan fasilitas kesehatan. Sebab, pasti fasilitas pelayanan kesehatan tidak akan bisa mengakomodir pasien kalau ramai-ramai ikut tertular Covid-19," katanya.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak nomor empat di dunia, pihaknya meminta semua pihak ikut mengukur kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Karena itu, ia meminta semua pihak harus paham jangan sampai tertular, jangan sampai sakit, dan jangan sampai harus pergi ke rumah sakit.  

Dewi meminta masyarakat ikut mencegah supaya tidak tertular dengan cara 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun. "3 M adalah obat yang paling baik untuk pencegahan penularan virus," katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement