REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemerintah Afghanistan membebaskan hampir 200 tahanan Taliban untuk mendorong dimulainya negosiasi perdamaian yang telah lama tertunda. Demikian disampaikan oleh pejabat senior Afghanistan pada Rabu.
Para tahanan yang dibebaskan berasal dari sekelompok 400 tahanan "garis keras" Taliban yang penentuan nasibnya telah menghentikan negosiasi perdamaian antara pemerintah dan kelompok pemberontak itu.
Kelompok tahanan ini dibebaskan dari penjara utama di ibu kota Kabul pada Senin malam dan Selasa. Pada saat yang sama enam anggota pasukan khusus Afghanistan yang ditahan oleh Taliban dibebaskan.
"Kami ingin menyelesaikan pertukaran tahanan sehingga kami dapat memulai proses perdamaian secepat mungkin," kata seorang pejabat senior pemerintah, yang menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut.