Rabu 02 Sep 2020 17:40 WIB

Bantuan Kemensos di Purwakarta Digasak Perampok

Pelaku yang terlihat di CCTV berjumlah empat orang menggunakan sepeda motor.

Rep: Zuli Istiqomah / Red: Agus Yulianto
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.
Foto: Dede Nurhasanudin/ayopurwakarta
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk lima desa di Kabupaten Purwakarta dirampok sekawanan orang pada Senin (31/8) lalu. Dana senilai Rp 135 juta yang sedianya akan dibagikan kepada kelompok penerima manfaat raib setelah diambil dari bank oleh dua korban yang merupakan perangkat desa.

Kasatreskrim Polres Purwakarta AKP Fitran Romajimah mengatakan, hingga saat ini pelaku masih belum tertangkap. Pihaknya masih melakukan penyelidikan akan kejadian tersebut. “Belum tertangkap. Masih dalam penyelidikan,” kata Fitran saat dihubungi Republika, Rabu (2/9).

Seperti diketahui pada kemarin lusa, dua orang menjadi korban perampokan saat membawa dana bantuan Kemensos. Kedua korban dirampok di Jalan Kampung Sawah Tengah, Kecamatan Pasawahan. 

Pelaku yang terlihat di CCTV berjumlah empat orang menggunakan sepeda motor berhasil membawa kabur uang ratusan juta yang disimpan di ransel hitam. Sedianya dana tersebut akan dibagikan kepada penerima manfaat di Desa Pondoksalam, Desa Sukajadi, Desa Parakan, Desa Situ dan Desa Galudra. Kedua korban pun ditolong warga saat sudah tergeletak dengan luka dan langsunb dibawa ke rumah sakit.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika juga menyoroti tindakan kriminal tersebut. Anne mengatakan, akan mengecek kejadian tersebut terkait teknis penyaluran BPNT daei Kemensos tersebut. Sebab, BPNT seharusnya disalurkan dengan pemberian sembako bukan uang tunai.

“Nanti mungkin perlu kita evaluasi cara penyalurannya karena kan seharusnya kalau bantuan sosial, kalau cash itu rekening ke rekening kan jadi diterima oleh rekening penerima,” kata Anne di sela-sela kegiatannya di Purwakarta, Rabu (2/9).

Dia mengatakan, kegiatan ini harus menjadi perhatian akan bahaya tindak pidana kriminal yang mengintai. Karena pelaku berani beraksi bahkan pada siang hari. Sehingga masyarakat diminta untuk lebih waspada san hati-hati.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Purwakarta Asep Surya menuturkan BPNT yang disalurkan di lima desa tersebut kali itu memang berupa uang tunai. Ini dipertimbangkan karena sebelumnya warga sudah mendapat bantuan sembako dari sumber bantuan lainnya.

“Kebetulan kan untuk BPNT karena mereka sudah dapat bansos sembako, dan bantuan bulan ini dapat bantuan uang tunai Rp 500 ribu. Hanya satu kali perkepala keluarga. Untuk seluruh Indonesia juga, tapi yang kemarin (dirampok) untuk lima desa,” kata Asep.

Perihal uang tunai yang diambil oleh perangkat desa, menurutnya korban yang mengambil menjadi perantara pengiriman bantuan dari Kemensos. Sebab, para penerimanya kebanyakan lanjut usia yang tidak memiliki rekening bank.

Meski demikian, dia menyayangkan, proses pengambilan bantuan uang tunai tersebut tidak diiringi pengawalan dari kepolisian. Padahal, itu sangat rentan mengingat uang yang dibawa dengan menggunakan motor tersebut bernilai ratusan juta rupiah.

“Karena yang bersangkutan (korban) masih shock nanti kita bicarakan lagi. Sebenarnya niat baik, tapi sayangnya tidak dikawal. Harusnya dikawal,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement