Rabu 02 Sep 2020 18:40 WIB

Soal Mutasi, Jubir Covid-19 DIY: Masih dalam Penelitian

Masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Agus Yulianto
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X
Foto: ANTARA /Hafidz Mubarak A
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY Berty Murtiningsih mengatakan, informasi strain mutasi Covid-19 menjadi D614G masih sangat awal untuk diinformasikan. Mutasi ini ditemukan oleh peneliti Indonesia, yang mana dianggap lebih menular.

Berty menyebut, mutasi tersebut masih dalam penelitian oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Setahu kami ini masih dalam penelitian. Justru dari Kemenkes kemarin menyampaikan bahwa mutasi belum tentu menjadi semakin ganas," kata Berty, Rabu (2/9).

Sehingga, menurutnya, hal tersebut masih terlalu dini untuk diinformasikan kepada publik. Sebab, dapat menjadikan keresahan di tengah masyarakat.

"Hal ini masih sangat awal dan diminta tidak menjadikan keresahan. Tetap mengacu pada pedoman Covid-19 dari Kemenkes dan tetap disiplin protokol kesehatan," ujarnya.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X sebelumnya mengatakan, belum mengetahui terkait mutasi ini. Dia pun menegaskan, agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Kita belum tahu (soal mutasi), tapi yang penting bagi saya bagaimana protokol kesehatan itu dijaga. Jadi itu sangat penting, cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak," kata Sultan.

Menurutnya, Covid-19 merupakan penyakit yang tidak sulit untuk dicegah. Sebab, Covid-19 ini dapat dicegah hanya dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat.

"Sebenarnya Covid-19 itu penyakit yang paling murah, cukup tinggal di rumah. Tapi kan untuk tinggal di rumah itu (masyarakat ada yang) tidak tahan. Sehingga tercemar (terpapar Covid-19) karena tidak melaksanakan (protokol kesehatan) dengan baik," ujarnya.

Seperti diketahui, Lembaga Biologi Molekuler mengidentifikasi adanya strain virus Corona penyebab Covid-19 yang lebih menular (infectious), D614G, di Indonesia sebagai hasil mutasi dari varian asli virus sebelumnya. Strain mutasi virus SARS-CoV-2, D614G, juga sudah dideteksi di sejumlah negara lain termasuk Malaysia.

"Yang mungkin menjadi perhatian utama saat ini adalah pertanyaan apakah ada di antara virus-virus yang 'whole genom sequencing'-nya (pengurutan keseluruhan genom) sudah di dilaporkan ke GISAID, apakah ada yang mengandung mutasi yang menunjukkan virus itu memiliki potensi bisa menular lebih cepat yaitu disebut D614G. Dapat kami sampaikan saat ini memang sudah diidentifikasi dan sudah dilaporkan," kata Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio belum lama ini. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement