Rabu 02 Sep 2020 18:59 WIB

BPIP-BNPT Sepakat Tangkal Radikalisme di Kalangan Milenial

BNPT menyebut milenial diberi ruang menerapkan Pancasila untuk tangkal radikalisme

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memperkuat sinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) guna menangkal radikalisme dan terorisme untuk anak muda serta kaum milenial. Diskusi terpumpun yang dilakukan di Depok, Jawa Barat itu mengundang BNPT untuk menindaklanjuti MOU yang telah disepakati kedua belah pihak.
Foto: BPIP
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memperkuat sinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) guna menangkal radikalisme dan terorisme untuk anak muda serta kaum milenial. Diskusi terpumpun yang dilakukan di Depok, Jawa Barat itu mengundang BNPT untuk menindaklanjuti MOU yang telah disepakati kedua belah pihak.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memperkuat sinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) guna menangkal radikalisme dan terorisme untuk anak muda serta kaum milenial. Diskusi yang dilakukan di Depok, Jawa Barat itu mengundang BNPT untuk menindaklanjuti MOU yang telah disepakati kedua belah pihak.

Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerja Sama, Elfrida Herawati Siregar Sp.MM mengatakan, kerja sama antar lembaga terus diperkuat dan lebih komprehensif. Menurutnya melalui kerja sama yang sudah ditanda tangani sejak september 2019 adalah langkah untuk menindaklanjuti penanaman nilai luhur dan nilai budaya serta membumikan Pancasila bagi milenial muda. Ia mengatatakan, pendekatan kepada milenial muda terkait Pancasila itu sendiri dapat menghindari paham radikal yang dengan mudah dipercayai oleh kaum milenial.

"Oleh sebab itu, di era reformasi pancasila tidak lagi di arus utamakan dalam berbangsa bernegara dan itu yg dengan mudah masuknya ideologi ideologi trans barat maupun timur. Itu yg mempengaruhi anak anak sampai orang tua. Pendekatan yang dilakukan BPIP dengan level demografi." Ucapnya.

Elfrida menjelaskan, dalam paparan Presiden Joko Widodo di Istana Presiden saat acara Presidential Lecture pada 3 Desember 2019 lalu, Presiden meminta agar memprioritaskan generasi muda diberikan ruang seluas luasnya untuk anak muda atau milenial bisa menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari harinya.

"129 juta anak muda yang diminta Presiden saat itu termasuk dalam agenda ini mencegah generasi muda agar tidak terpapar radikalisme. Dalam hal ini BPIP dan BNPT melakukan kerja sama dan Kami dari BPIP mendukung kegiatan BNPT untuk melakukan penanggulangan terorisme. Khususnya dalam nilai nilai pancasila serta sifatnya dalam prefentif dan menderadikalisasi juga sangat diperlukan memperkuat nilai nilai pancasila dan kebangsaan." Jelasnya.

Senada dengan Elfrida, Direktur perlindungan BNPT Brigjen Pol Herwan Chaidir menjelaskan kerja sama saat ini sudah sangat baik dilakukan. Menurutnya hingga saat ini sangat perlu menggaungkan kembali reformasi wawasan kebangsaan kepada masyarakat Indonesia dimulai dari anak anak hingga dewasa.

"Dari pekerjaan kami di BNPT kan bertentangan dengan radikalisme dan terorisme itu sangat miris sekali. Dan anak muda saat ini banyak yang tidak hormat pada bendera saat upacara, mulai dari hal hal seperti itu sudah banyak ditemui. Maka dari itu, kami dari BNPT mengajak setingkat RT/RW dan bahkan kelurahan menggandeng mereka untuk mendekatkan anak anak muda bisa lebih dekat dengan tanah air seperti permainan dan menanamkan semangat gotong royong," jelasnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement