REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dibukanya kawasan wisata Gunung Bromo, di Jawa Timur dinilai mampu memutar kembali roda perekonomian sektor informal yang sempat terhenti akibat dampak pandemi Covid-19.
Ekonom Universitas Brawijaya Malang Nugroho Suryo Bintoro mengatakan langkah membuka kawasan wisata Gunung Bromo telah melalui banyak pertimbangan, termasuk para pelaku usaha sektor informal yang mencari penghidupan dari wisata unggulan Jawa Timur itu.
"Pembukaan wisata Gunung Bromo akan memutar roda ekonomi, termasuk di dalamnya sektor informal," kata Nugroho, Rabu (2/9).
Nugroho menjelaskan beberapa sektor yang kembali menggeliat setelah wisata Gunung Bromo dibuka pada 28 Agustus 2020 tersebut di antaranya biro jasa perjalanan, pemandu wisata, termasuk sektor perhotelan yang ada di kawasan Bromo.