REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Parlemen Tunisia menyetujui pembentukan pemerintahan dari kalangan teknokrat dengan memberikan dukungan suara mayoritas, Rabu (2/9).
Para teknokrat terpilih diharapkan dapat mengakhiri krisis politik selama berbulan-bulan serta fokus menyelesaikan masalah ekonomi dan sosial di Tunisia. Sebanyak 134 anggota parlemen menyetujui pembentukan kabinet teknokrat itu, sementara 67 orang lainnya menentang usulan tersebut.
Sidang parlemen, yang berlangsung sejak Selasa, berlangsung di tengah upaya perebutan pengaruh antara presiden beberapa partai politik utama.
“Pemerintahan baru ini dibentuk di tengah kondisi politik yang tidak stabil dan kesabaran masyarakat yang telah mencapai puncaknya,” kata perdana menteri terpilih, Hichem Mechichi, dalam sambutannya sebelum sidang berlangsung.