REPUBLIKA.CO.ID, Pelayanan tulus Rasulullah membuat Raja Yamamah Tsumamah bin Utsal terkesan. Kelembutan Rasulullah terhadap Tsumamah yang sedang menjadi tawanan, membuat hati kerasnya melunak dan akhirnya ia rela masuk Islam.
Sebelum tertawan Tsumamah membangkang dan menolak ajakan Rasulullah untuk masuk Islam. Rasulullah mengirim seruan masuk Islam melalui surat kepada Tsumamah, namun dengan dan angkuh dan terang-terangan dia tak mau ikut, malah berniat akan membunuh Rasulullah agar dakwah Islam terkubur bersama penyerunya.
Tsumamah telah menabuh genderang perang kepada Rasulullah dengan menangkap beberapa kaum muslimin lalu membunuhnya. Atas kekejian ini Rasulullah sampai mengumandangkan bahwa darah Tsumamah halal bagi kaum muslimin.
Seperti dikisahkan Aan Wulandari dalam bukunya Kisah Istimewa Asmaul Husna, suatu ketika Tsumamah berniat melakukan umrah. Dia akan thawaf dan menyembelih kurban untuk berhalanya. Dalam perjalanan di sekitar Madinah ia tertangkap oleh pasukan kaum muslimin.
"Mereka tidak mengetahui bahwa yang ditangkap adalah seorang raja. Mereka hanya membawa ke Madinah dan mengikatnya di tiang masjid," kata dia.
Melihat Tsumamah jadi tawanan, Rasulullah langsung memberitahu para sahabat beliau bahwa dia adalah raja Yamamah. Rasulullah memerintahkan agar Tsumamah ditawan dengan baik, Rasulullah pun memerintahkan keluarga beliau untuk memberikan hidangannya yang lezat kepada Tsumamah."Bahkan, unta Rasulullah diperah pagi dan sore hari lalu susunya disuguhkan kepada Tsumamah," katanya.
Hari pertama perlawanan, Rasulullah menemui Tsumamah dan berkata apa yang kamu miliki Tsumamah? Ia menjawab. "Aku mempunyai kebaikan, wahai Muhammad. Jika kamu membunuh ku, maka kamu membunuh orang yang terhormat. Namun jika kamu membebaskan ku maka kamu membebaskan orang yang akan membalas Budi. Jika kamu ingin harta sebagai tebusan, maka mintalah sesukamu, pasti akan diberi.
Rasulullah membiarkannya. Tsumamah tetap diberikan makanan dan minuman yang lezat. Hari berikutnya, Rasulullah menanyakan pertanyaan yang sama. Dia masih menjawab dengan jawaban yang sama. Rasulullah pun kembali meninggalkannya, hari berikutnya, Rasulullah bertanya lagi jawaban sama.
Di luar dugaan Rasulullah bersabda kepada para sahabat beliau. "Lepaskan Tsumamah." kata Rasulullah
Tsumamah pergi, namun dia tidak kembali ke negerinya dan malah pergi ke sebuah kebun kurma. Tsumamah mandi, menyucikan dirinya, dan kembali lagi ke masjid Rasullullah untuk menyatakan dirinya masuk Islam.
"Kasih sayang Rasulullah selama Tsumamah menjadi tawanan, telah membuka hatinya untuk memeluk Islam," katanya.