Kamis 03 Sep 2020 09:23 WIB

Per 1 Oktober, United Airlines akan Rumahkan 16 Ribu Pekerja

United Airlines telah melobi Washington untuk membuat paket stimulus kedua.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat United Airlines.
Foto: EPA
Pesawat United Airlines.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO – Maskapai United Airlines sedang bersiap untuk merumahkan 16.370 pekerja seiring dengan berakhirnya bantuan pemerintah per 1 Oktober. Rencana ini karena pandemi virus corona yang terus menghancurkan industri penerbangan.

Dalam rencana yang disampaikan pada Rabu (2/9), rencana pemangkasan United termasuk 6.920 pramugari. Tapi, serikat pekerja yang mewakili mereka mengatakan, sebanyak 14 ribu orang lainnya juga tidak akan mendapatkan gaji pada Oktober, kecuali Kongres memberikan bantuan sebesar 25 miliar dolar AS.

Baca Juga

Kebijakan dirumahkan juga diberikan kepada 2.850 pilot, 2.010 mekanik dan 1.400 karyawan manajemen dan administrasi.

Seperti dilansir di Reuters, Rabu (2/9), United Airlines telah melobi Washington untuk membuat paket stimulus kedua yang melindungi para pekerjaan hingga Maret tahun depan, sementara industri menantikan masa pemulihan.

Bantuan senilai 25 miliar dolar AS pertama, yang mencakup gaji pekerja maskapai, akan berakhir bulan ini. Tapi, pembicaraan sempat terhenti karena Kongres berjuang untuk mencapai kesepakatan mengenai paket bantuan virus corona yang lebih komprehensif.

Maskapai berbasis Chicago ini memiliki lebih dari 90 ribu karyawan sebelum pandemi membuat industri penerbangan tertekan pada Maret. Pada Juli, United Airlines sempat memperingatkan bahwa 36 ribu pekerja sudah masuk dalam risiko cuti paksa karena permintaan terhadap industri yang masih lemah.

Secara kolektif, maskapai penumpang di Amerika masih merugi lebih dari 5 miliar dolar AS setiap bulannya karena 30 persen pesawat tetap diparkir. Permintaan perjalanan penumpang turun sekitar 70 persen dan rata-rata, pesawat yang terbang hanya berkapasitas 50 persen.

Sekitar 7.400 karyawan United telah memilih untuk mengambil paket pensiun dini. Perusahaan kini sedang berupaya bertahan dengan menawarkan beberapa program cuti sukarela sementara untuk mengurangi jumlah karyawan yang dirumahkan, menurut pejabat United.

Dengan program cuti sementara itu, perusahaan akan leluasa memanggil kembali para pekerja terdampaknya ketika situasi industri perjalanan sudah membaik.

Kebijakan merumahkan pekerja tidak hanya dilakukan United Airlines. Pada pekan lalu, American Airlines mengatakan akan memberhentikan 19 ribu pekerja tanpa bantuan federal. Total penyusutan pekerja akan mencapai 30 persen dari 140 ribu tenaga kerja sebelum pandemi, termasuk mereka yang cuti sukarela.

Sementara itu, Delta Airlines berencana memberhentikan hampir 2 ribu pilotnya. Tapi, perusahaan belum menghitung potensi pengurangan pekerja lainnya.

Presiden Donald Trump mengatakan, pemerintahannya akan membantu maskapai penerbangan Amerika. Tapi, ia belum memberikan rinciannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement