REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Dr Yousef bin Ahmed Al Othaimeen menyampaikan tentang menyinggung pentingnya peran pemuda dalam dunia Islam. Ia mengatakan keberadaan sekitar setengah miliar jumlah pemuda dan pemudi di seluruh dunia Islam menjadi sumber energi, daya kehidupan, dan kreativitas untuk perubahan menuju masa depan yang lebih baik.
Al Othaimeen menyampaikan penghormatannya atas kontribusi luar biasa kaum muda untuk mengajukan dunia Islam. Ia juga mengakui peran penting pemuda dalam pembangunan.
Pernyataan itu disampaikan Al Othaimeen dalam memperingati Hari Pemuda OKI yang dirayakan negara-negara anggota pada 3 September tiap tahunnya. Sebagai pengakuan atas peran pemuda dalam tanggungjawab kolektif dan internasional, OKI dalam sesi keempat Dewan Menteri Luar Negeri yang diadakan di Pantai Gading pada 2017 menetapkan 3 September sebagai hari pemuda OKI. Selain itu Al Othaimeen juga memuji respon para pemuda terhadap penanganan pandemi Covid-19 yang terjadi.
"Pandemi Covid-19 telah mengguncang seluruh dunia dan mengakibatkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, para ahli memperkirakan pandemi Covid-19 akan mempunyai efek jangka panjang pada masyarakat termasuk dampak sosial, budaya, ekonomi, dan politik terutama di antara kaum muda, sebagian besar dari mereka menghadapi tantangan terkait pekerjaan, pendidikan, kesehatan, dan aktivitas sosial. Pemuda saat ini dan generasi mendatang akan menanggung banyak konsekuensi ekonomi dan sosial jangka panjang dari krisis ini. Selama masa pergolakan ini, kami telah melihat respon kreatif dan ketahanan anda (pemuda) terhadap krisis saat ini, sebagai model yang bersemangat dan memberikan kontribusi yang berguna untuk kebijakan yang harus diambil oleh pemangku kepentingan untuk menghadapi dan mengatasi krisis ini," kata Al Othaimeen seperti dilansir Saudi Press Agency pada Kamis (3/9).
Al Othaimeen juga meminta pemerintah negara anggota OKI untuk melibatkan kaum muda agar berhasil dalam transisi pasca pandemi berakhir. Selain itu guna memberi respon terhadap kebijakan yang mendesak dan berbasis luas guna mencegah kerusakan jangka panjang bagi pemuda. Al Othaimeen mengatakan sebagai kontribusi terhadap solusi dan strategi manajemen pasca pandemi, ia telah melakukan inisiatif termasuk memberi bantuan kepada negara anggota melalui badan pembiayaan seperti Islamic Development Bank dan Islamic Solidarity Fund untuk menanggapi krisis Covid-19 serta untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik untuk semua masyarakat termasuk kaum muda.
Di samping itu, al Othaimeen juga mengatakan bahwa ancaman ekstrimisme dan terorisme telah mencoba merusak perdamaian dan keamanan dunia islam. Sebab itu ia pun mengajak untuk menyebarkan citra islam yang sebenarnya dalam moderasi dan toleransi. Selain itu mendidik kaum muda tentang bahaya bergabung dengan kelompok ekstimis dan takfiri, terutama karena kelompok teroris memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan paham ekstrimisme, membuat hasutan, merekrut pemuda, dan mempromosikan ide ide destruktif.
"Saya ingin menunjukan bahwa OKI telah mengadopsi strategi untuk pemuda yang mencakup kebijakan penting dan berkelanjutan untuk pemberdayaan pemuda. Saya tegaskan kembali kesiapan Sekretariat Jenderal OKI untuk bekerja sama dengan semua Negara Anggota dan mitra lainnya. Termasuk lembaga yang bekerja di bidang pemuda dan pemimpin pemuda, dalam segala hal yang akan berkontribusi untuk memperkuat kemampuan pemuda dan mengaktifkan peran mereka di dunia Islam," katanya.