REPUBLIKA.CO.ID, KUANTAN—Bupati Pahang Tengku Hassanal Ibrahim Alam Shah Al-Sultan Abdullah mengatakan, meski tantangan selama pandemi terus bermunculan, namun kinerja penghimpun zakat di Pahang terus mengalami peningkatan.
Tengku Hassanal, Ketua Majelis Agama Islam dan Adat Melayu Pahang (MUIP), mengatakan, per 31 Agustus, sebanyak 81.104 penyumbang zakat harta telah membayar RM81,4 juta, meningkat 1,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2019.
“Penyumbang penghimpunan zakat terbesar berasal dari sektor pemotongan gaji sebesar RM41,1 juta serta pembayaran dari badan usaha dan sektor usaha,” kata dia yang dikutip di Bernama, Kamis (3/9).
“Insya Allah Pusat Penghimpunan Zakat negara (PKZ) dengan bantuan masyarakat dan badan usaha diharapkan dapat mencapai target penghimpunan RM150 juta dan 95.000 penyumbang tahun ini,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, hari ini.
Tengku Hassanal mengatakan, peningkatan penghimpunan zakat akan memungkinkan untuk menjangkau lebih banyak asnaf (orang yang membutuhkan) untuk mendapatkan bantuan, melalui penyaluran oleh MUIP. Dia menambahkan, PKZ akan terus melaksanakan program Penilaian Wajib Zakat dengan membagikan formulir kepada 30.361 staf tetap di Pahang.
Hari ini, Tengku Hassanal menerima pembayaran zakat bisnis senilai total RM12,83 juta dari delapan institusi dan perusahaan dalam sebuah upacara yang diadakan di Istana AbdulAziz di sini.
Lembaga Tabung Haji adalah penyumbang tertinggi dengan RM4,71 juta, diikuti oleh National Farmers Organization (RM3,1 juta), Tenaga Nasional Berhad (RM2,36 juta), Bank Rakyat Group (RM1,03 juta) dan Bank Pembangunan Malaysia Berhad (RM834,000). Badan hukum lainnya termasuk Bank Islam Malaysia Berhad (RM365,000), QSR Brands Malaysia Holdings Berhad (RM259,027) dan Bank Muamalat Malaysia Berhad (RM160,577).
Sumber:
https://www.bernama.com/en/general/news.php?id=1875958