Kamis 03 Sep 2020 14:13 WIB

Perceraian Naik, Dai Diminta Dakwah Soal Keluarga Harmonis

Perceraian menjadi masalah di depan mata.

Rep: umar mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Perceraian Naik, Dai Diminta Dakwah Soal Keluarga Harmonis
Foto: The Guardian
Perceraian Naik, Dai Diminta Dakwah Soal Keluarga Harmonis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung KH Miftah Farid mengingatkan para dai atau penceramah menyampaikan dakwah tentang bagaimana membangun keluarga harmonis. Sebab dia menyadari, saat ini kasus perceraian menjadi masalah yang ada di depan mata.

"(Perceraian) ini harus menjadi masukan untuk materi dakwah. Jangan cerita banyak soal yang tinggi-tinggi. Di depan ini ada masalah keluarga. Karena namanya gugat cerai itu bisa memberikan dampak yang macam-macam," ujar dia kepada Republika.co.id, Kamis (3/9).

Baca Juga

Kiai Miftah menjelaskan, ada pendapat bahwa khulu, cerai yang diminta oleh istri, adalah talaq ba'in alias talak tiga, bukan talaq raj'i (talak satu dan dua). Menurutnya, akan banyak dampak jika kasus cerai gugat itu bermunculan.

"Ini menjadi masukan kepada para penceramah. Rupanya masalah keluarga itu menjadi realitas dan harus disentuh oleh dakwah-dakwah Islam," kata Kiai Miftah