REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra turut berkomentar mengenai pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang menyinggung Sumatera Barat harus mendukung negara Pancasila. Menanggapi hal itu, Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade berharap Puan mau mengklarifikasi ucapannya
"Saran saya supaya tak berpolemik berkepanjangan Mba Puan ini klarifikasi. Jangan sampai, mohon maaf, Mba Puan punya persepsi karena PDIP tak menang di Sumbar seakan akan kami tak Pancasilais gitu. Kami sangat Pancasilais," kata Andre dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/9).
Andre meyakini pernyataan Puan tersebut tidak dimaksudkan untuk mendiskreditkan rakyat Sumbar. Namun demikian, Andre menyarakan agar Puan menyampaikan klarifikasi atas pernyataannya yang telah menimbulkan kontroversi tersebut.
Andre mengingatkan, banyak tokoh pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia yang lahir dari tanah Minang. Dengan demikian, kata Andre, Sumbar adalah provinsi yang sangat mendukung negara Indonesia yang berlandaskan Pancasila.
"Orang Minang sangat pancasilais. Bagi kami pancasila UUD 1945 dan juga NKRI sudah final," kata Andre.
Andre juga mengingatkan Puan soal keberadaan Panitia Sembilan yang membantu merumuskan kalimat kalimat Pancasila. Dalam tim itu ada tuga orang berasal dari Minang, yakni Muhammad Hatta, M. Yamin dan Haji Agus Salim.
Bahkan, kata Andre, teks proklamasi yang dibacakan oleh Presiden Soekarno turut ditanda tangani oleh Bung Hatta. Artinya bahwa Sumbar adalah bagian dari wilayah Indonesia yang sangat mendukung Pancasila sebagai dasar negara.
Sebelumnya, dalam agenda pemberian rekomendasi Cagub dan Cawagub untuk Pilgub Sumbar 2020 dari PDIP, Puan Maharani menyampaikan harapannya agar Provinsi Sumbar menjadi wilayah yang mendukung negara Pancasila. Namun, pernyataan itu berbuntut kontroversi.
"Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila," ujar Puan.