REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan otoritas kesehatan negara itu mungkin akan segera mengeluarkan izin untuk menggelar uji coba vaksin Covid-19 yang dikembangkan Rusia. Koca mengatakan, Turki menerima permintaan untuk menggelar uji coba tersebut.
"Dalam waktu dekat saya pikir izin mengenai hal ini akan dikeluarkan, dua vaksin domestik saat sedang diuji coba di negara ini," kata Koca seperti dilansir dari situs berita Rusia, Sputnik News, Kamis (3/9).
Ia menambahkan, uji coba yang digelar di Turki hanya dilakukan oleh sukarelawan. Pada 11 Agustus lalu Rusia menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin virus corona.
Vaksin itu telah diuji coba pada 76 orang sukarelawan yang berasa dari dua institusi yang berbeda, yakni Sechenov University dan Rumah Sakit Utama Militer Kementerian Pertahanan Burdenko. Sputnik melaporkan uji coba yang melibatkan 2.000 orang sedang dilaksanakan.
Walaupun Kementerian Kesehatan Rusia sudah menyatakan vaksin yang dinamakan Sputnik V itu sudah menjalani pemeriksaan dan terbukti memperkuat imunitas tubuh untuk melawan virus corona. Sebagian besar pemerintah dan media negara Barat skeptis terhadap vaksin tersebut.
Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko menekan semua kritik dari negara asing dipicu ketakutan terhadap kompetisi. Ia juga menyatakan seluruh tuduhan vaksin itu tidak aman dan efektif sama sekali tidak mendasar.