Kamis 03 Sep 2020 15:13 WIB

Pesan Makanan Daring Meningkat, Fleksibilitas Jadi Solusi

34 persen konsumen mengaku menjadi lebih sering memesan makanan secara daring.

Red: Fernan Rahadi
Lalamove Indonesia
Foto: dokpri
Lalamove Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu industri yang paling terdampak oleh adanya pandemi Covid-19 adalah bisnis makanan dan minuman atau food and beverages (F&B). Perintah jaga jarak membuat kebiasaan berbelanja konsumen beralih ke platform daring untuk membeli kebutuhan sehari-hari, termasuk dalam hal membeli makanan. 

Menurut data McKinsey, 34 persen konsumen mengaku menjadi lebih sering memesan makanan secara daring belakangan ini. Tren ini pun kemungkinan besar akan berlanjut, dengan 84 persen konsumen mengaku berniat untuk tetap memesan makan secara daring pascapandemi.

Dengan tren ini, bisnis F&B pun dituntut untuk bisa menyesuaikan dengan pola konsumsi pasar yang berubah, baik dari segi produk maupun pelayanan termasuk juga dari segi layanan pesan-antar. Untuk menjawab permintaan konsumen yang beragam, diperlukan jasa pengiriman yang fleksibel agar makanan bisa sampai ke tangan konsumen dengan aman dan tepat waktu.

Salah satu platform pengiriman Lalamove Indonesia menjawab kebutuhan bisnis F&B ini lewat jasa pengirimannya yang fleksibel. Melalui aplikasi atau website, pengguna dapat melakukan pengiriman secara instan maupun terjadwal dengan mudah.