REPUBLIKA.CO.ID,RIO DE JANEIRO -- Kasus kematian akibat Covid-19 di Brasil mulai berkurang untuk pertama kalinya sejak Mei. Menurut penghitungan Reuters, tingkat kematian harian rata-rata di Brasil berada di bawah 900 per hari sejak pekan lalu dan menjadi yang terendah dalam tiga setengah bulan terakhir.
Para peneliti di Imperial College London mengatakan tingkat penularan virus corona di Brasil mengalami penurunan. Sebelumnya, setiap orang yang terinfeksi virus corona minimal dapat menginfeksi satu orang lainnya. Sekarang penularan virus corona berada di bawah angka satu. Tingkat ini menunjukkan bahwa penularan infeksi baru telah melambat.
Sementara statistik pemerintah menunjukkan data yang belum stabil. Pada Selasa dan Rabu lalu, Brasil mencatat lebih dari 1.100 kematian per hari. Para ahli mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa pandemi virus corona di Brasil telah berakhir.
“Kami berada dalam tren menurun dibandingkan dengan sebelumnya. Tapi angkanya masih tinggi dan kita harus tetap waspada agar tidak bertambah lagi," ujar pakar penyakit menular di Universitas Federal Rio de Janeiro, Roberto Medronho.
Analisis Reuters terhadap data mobilitas Google, yang menyusun pergerakan ponsel, menunjukkan jumlah orang yang datang dan pergi dari tempat kerja di Brasil hanya turun 16 persen pada Agustus. Sementara pergerakan di hub transit meningkat secara substansial.
“Kami harus bekerja, karena kami membayar sewa dan biaya hidup sangat mahal,” kata Patricia Lima, yang kembali bekerja di sebuah restoran di Rio de Janeiro setelah tiga bulan di rumah.
Para ahli menyebut sebagian besar warga Brasil tidak menerapkan protokol kesehatan. Mereka tidak mengenakan masker di tempat umum dan tidak menjaga jarak sosial. Langkah-langkah untuk tetap tinggal di rumah telah dilonggarkan di hampir seluruh wilayah Brasil.
Foto-foto yang viral pada akhir pekan lalu menunjukkan warga memadati pantai di Rio de Janeiro. Restoran dan bar di Sao Paulo juga dipadati oleh pengunjung. Ahli epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Sao Paulo, Paulo Lotufo, mengatakan penyebab utama jumlah kasus virus corona di Brasil masih meningkat karena pihak berwenang gagal mempertahankan tindakan penguncian.
"Jika mereka telah mengambil tindakan yang benar, melakukan kontrol yang memadai dan mempertahankannya untuk waktu yang lebih lama, mereka akan terhindar dari wabah dan Brasil akan berada dalam situasi yang lebih baik," kata Lotufo.