Kamis 03 Sep 2020 17:20 WIB

Kritikus Keluhkan Suara pada Film Tenet

Empat film terakhir Nolan mendapat kritikan serupa.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Qommarria Rostanti
Salah satu adegan di film Tenet.
Foto: Warner Bros.
Salah satu adegan di film Tenet.

REPUBLIKA.CO.ID,  LOS ANGELES -- Perdebatan tak jarang terjadi di antara peninjau film mengenai film-film produksi sutradara Christopher Nolan. Film Tenet pun tak lepas menjadi perbincangan hangat, terutama mengenai mixing suaranya.

Dilansir di laman Indiewire, Kamis (3/9), salah satu keluhan terbesar terhadap film dengan bajet 200 juta dolar AS itu adalah mengenai mixing suaranya yang berlebihan. Hal itu membuat dialog penting tidak dapat dipahami.

Isu ini selalu menjadi kritik bagi Nolan. Sebelumnya, hal yang sama terjadi pada dialog Bane, tokoh jahat di The Dark Knight Rises, dan scoring pada film Interstellar yang sangat kuat. Banyak penonton bioskop bahkan mengeluhkan desain suara eksplosif Dunkirk yang memekakkan telinga.

"Saya tidak tahu apa pendapat Chris Nolan yang menentang dialog," tulis kritikus Forbes, Scott Mendelson, dalam ulasannya untuk film Tenet.

Dia mempertanyakan lelucon apa yang dikatakan Bane yang diperankan oleh Tom Hardy saat bermonolog di The Dark Knight Rises. Mendelson menyayangkan, gangguan yang dia dengar di film Interstellar juga hadir di Tenet.

Dalam ulasannya, Mendelson menulis benar bahwa film adalah media visual, tetapi Tenet adalah sebuah thriller spionase dengan banyak eksposisi. "Sekali lagi, campuran audio menekankan musik, efek suara utama, dan kebisingan latar belakang yang tampaknya tidak relevan melalui dialog," ujar Mendelson.

Mendelson menyayangkan hal itu. Menurut dia, untuk film yang seharusnya menunjukkan bahwa film ini layak ditonton di bioskop, adanya gangguan ini menjadikan Tenet mungkin akan diputar lebih baik di blu-ray dengan subtitle diaktifkan.

Masing-masing dari empat film terakhir Nolan telah mendapat kritik mixing suara yang sama. Artinya, desain suara Nolan itu dipertahankan oleh Nolan, entah para penonton bioskop suka atau tidak.

Nolan mengatakan ada saat-saat tertentu di mana dia memutuskan untuk menggunakan dialog sebagai efek suara. "Jadi terkadang dialog itu bercampur sedikit di bawah efek suara lain atau di efek suara lain untuk menekankan seberapa keras suara di sekitarnya," kata Nolan pada 2014 silam.

Pernyataan itu membuktikan kepada penggemarnya bahwa campuran suara yang memecah belah itu memiliki tujuan dan bukan kesalahan audio. Dia tak sepakat dengan gagasan bahwa sebagai penonton hanya bisa mencapai kejelasan melalui dialog. Hal itu bisa didapatkan pun melalui suara.

Nolan berusaha mencapai kejelasan cerita dan kejelasan emosi dengan cara yang sangat berlapis. Dia menggunakan semua hal berbeda melalui gambar dan suara. "Saya selalu menyukai film yang mendekati suara dengan cara impresionistik. Itu merupakan pendekatan yang tidak biasa untuk blockbuster," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement