Kamis 03 Sep 2020 17:24 WIB

Pernyataan Puan Bisa Degradasi Pamor Calon PDIP di Sumbar

Melalui pernyataannya, Puan seolah menilai selama ini Sumbar tak mendukung Pancasila.

Rep: Febrian Fachri / Red: Ratna Puspita
Ketua DPR Puan Maharani berpidato dalam Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/9/2020). Rapat itu berlangsung dalam rangka HUT Ke-75 DPR RI serta penyampaian laporan kinerja tahun sidang 2019-2020.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Ketua DPR Puan Maharani berpidato dalam Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/9/2020). Rapat itu berlangsung dalam rangka HUT Ke-75 DPR RI serta penyampaian laporan kinerja tahun sidang 2019-2020.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengamat politik dari Universitas Andalas Israr Iskandar berpendapat, pernyataan dan harapan Ketua DPR Puan Maharani agar Sumatra Barat (Sumbar) mendukung Pancasila memicu reaksi banyak kalangan, terutama di Sumbar. Ia menilai pernyataan itu makin mendegradasi citra partai banteng di Sumbar. 

Bahkan, menurut Israr, pernyataan itu dapat mendegradasi pamor pasangan Mulyadi-Ali Mukhni yang didukung PDIP untuk pemilihan guberur dan wakil gubernur Sumbar. Sebab, Israr mengatakan, Puan seolah menilai selama ini Sumbar tidak mendukung Pancasila. 

Baca Juga

"Walaupun pernyataan itu disampaikan dalam konteks pemberian dukungan PDIP terhadap pasangan Mulyadi-Ali Mukhni dalam Pilgub 2020, namun pernyataan itu telanjur menjadi Bola Panas yang dapat mendegradasi citra PDIP di kalangan masyarakat Minang sekaligus pamor cagub-cawagubnya sendiri," kata Israr kepada Republika, Kamis (3/9). 

Israr menilai, dukungan PDIP untuk Mulyadi-Ali Mukhni pada Pilgub Sumbar justru dapat menggembosi peluang mereka menjadi pemenang untuk kursi Sumbar 1-Sumbar 2. Ia mengatakan, pernyataan Puan dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyentil warga Sumbar membuat masyarakat Minang kian menjauh dari PDIP dan kandidat-kandidat yang disokong partai Moncong Putih.