Kamis 03 Sep 2020 17:54 WIB

Perkataan di Luar Nalar Sehat Pembunuh Alli bin Abi Thalib

Pembunuh Ali bin Abi Thalib ingin tetap berdzikir meski telah membunuh.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Pembunuh Ali bin Abi Thalib ingin tetap berdzikir meski telah membunuh. Ilustrasi Ali bin Abi Thalib
Foto: NET
Pembunuh Ali bin Abi Thalib ingin tetap berdzikir meski telah membunuh. Ilustrasi Ali bin Abi Thalib

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketika keadaan sudah kondusif hampir dua tahun setelah perang Nahrawan, tiga orang Khawarij berangkat menuju Makkah, kemudian berkumpul di sana. Mereka sepakat membunuh Ali bin Abu Thalib, Muawiyah bin Abu Sufyan, dan Amr bin al-Ash radhiyallahu ‘anhum.

Dikutip dari buku Inilah Faktanya karya Utsman bin Muhammad al-Khamis, Abdurrahman bin Muljam al-Muradi berkata, "Aku yang akan mengeksekusi Ali bin Abu Thalib". Mereka sepakat melaksanakan rencana itu setelah malam ke-17 Ramadhan. 

Baca Juga

Ibnu Muljam berhasil membunuh Ali ketika dia sedang keluar untuk melaksanakan sholat Shubuh. Dia membunuhnya dengan sebilah pisau yang telah diberi racun selama satu pekan.  

Dalam kondisi terluka akibat tusukan pisau, Ali berkata kepada Hasan dan Husain, dua putranya, "Jika aku sembuh, maka aku akan memperkarakannya. Jika aku mati, maka aku perintahkan kalian berdua membunuhnya untukku." Ibnu Muljim berkata, "Demi Allah, engkau tidak mungkin sembuh, karena aku telah melumuri pisau itu dengan racun selama satu pekan."  

Ketika Ali RA meninggal, orang-orang datang dan memotong kedua tangan Ibnu Muljim, serta mencongkel matanya sedangkan dia tetap tenang, tidak sedikit pun merasa takut. 

Ketika mereka ingin memotong lidahnya, barulah dia merasa takut. Mereka bertanya, "Sekarang mengapa engkau takut?" Dia menjawab, "Aku khawatir jika setelah ini aku masih hidup tetapi tidak bisa berdzikir!"

Inilah yang dinamakan dengan kesesatan yang nyata! Kita berlindung kepada Allah SWT dari hal ini. Dia menghalalkan darah salah seorang wali Allah SWT, kemudian dia takut melewati hidupnya yang tinggal beberapa saat tanpa berdzikir kepada Allah SWT. Bagaimana kebatilan ini dicampuradukkan dengan yang haq?  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement