Kamis 03 Sep 2020 18:43 WIB

Penyerangan Polsek Ciracas, Pangdam Jaya: TNI Bersama Rakyat

Pangdam Jaya meminta masyarakat tak perlu khawatir pascapenyerangan Polsek Ciracas.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bayu Hermawan
Sisa kebakaran di Mapolsek Ciracas, Jaktim, Sabtu (29/8).
Foto: Meiliza Laveda
Sisa kebakaran di Mapolsek Ciracas, Jaktim, Sabtu (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangdam Jaya/Jayakarta, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, menyebutkan, pemulihan psikologis sosial akibat kejadian di Ciracas, Jakarta Timur, dan sekitarnya sangat penting. Pangdam meminta pemerintah daerah setempat untuk bekerja sama dengan TNI menyampaikan kepada masyarakat untuk tak lagi khawatir akan kejadian itu.

"Pemulihan psikologis sosial ini sangat penting karena memang mungkin mereka trauma dan sebagainya," jelas Dudung pada konferensi pers di Markas Puspom AD, Jakarta Pusat, Kamis (3/9).

Baca Juga

Karena itu Dudung memohon bantuan kepada pemerintah daerah setempat, seperti camat dan lurah, untuk bekerja sama dengan TNI menjelaskan situasi terkini kepada masyarakat. Masyarakat, kata dia, perlu diberi tahu kejadian yang terjadi pada Sabtu (29/8) dini hari itu dilakukan okeh segelintir oknum TNI yang tak bertanggung jawab.

"Sehingga tidak usah lagi khawatir dengan kegiatan-kegiatan yang terjadi pada tanggal 28, TNI tentunya akan bersama-sama rakyat," jelasnya

Sebelumnya, polisi menyebutkan peristiwa penyerangan dan perusakan di Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur dilakukan oleh sekitar 100 orang tidak dikenal. Penyerangan tersebut terjadi pada Sabtu (29/8) dini hari. "Ada 100 orang tidak dikenal yang datang dan melakukan perusakan di Mapolsek Ciracas," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, di lokasi kejadian.

Yusri mengatakan pelaku datang dengan mengendarai sepeda motor lalu melakukan aksi perusakan Mapolsek. Dua anggota polisi yang sedang berpatroli dilaporkan terluka akibat serangan pelaku. "Saat ini anggota yang terluka sedang menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati," katanya.

Selain melukai dua anggota polisi, pelaku juga membakar satu unit mobil dinas Wakapolsek Ciracas dan satu unit bus operasional yang terparkir di lingkungan Mapolsek Ciracas Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur. Kerusakan juga tampak pada sejumlah kaca ruang pelayanan, papan nama Mapolsek, serta pagar Mapolsek yang roboh.

Sementara itu, sejak hari kejadian hingga Rabu kemarin sudah ada 51 personel TNI yang diperiksa oleh Pusat Polisi Militer (Puspom) AD. Mereka semua berasal dari 19 satuan. Dari 51 personel itu, 29 orang di antaranya sudah dinaikkan statusnya menjadi tersangka dan sudah diajukan penahanan terhadap mereka.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement