Jumat 04 Sep 2020 00:27 WIB

Saham BNI Menguat Usai Pergantian Direksi

Di antara emiten bank BUMN, performa saham BNI termasuk yang terburuk.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengalami kenaikan seiring pergantian direksi baru perseroan.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengalami kenaikan seiring pergantian direksi baru perseroan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengalami kenaikan seiring pergantian direksi baru perseroan. Saham berkode BBNI tersebut berakhir di zona hijau dan menguat sebesar 2,39 persen atau bertambah 125 poin ke level 5.350.

Kenaikan saham BBNI ini bertolak belakang dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup melemah pada hari ini. Indeks saham tersebut juga sejalan dengan terkoreksinya tiga saham bank pelat merah lainnya. 

Baca Juga

Kepala riset Praus Capital, Alfred Nainggolan, mengatakan kenaikan saham BBNI hari ini menunjukkan performa saham perusahaan yang mulai pulih. Di antara sejumlah emiten bank BUMN lainnya, menurut Alfred, performa saham BBNI termasuk yang terburuk. 

"Sejak awal tahun, BBNI sudah terkoreksi 30an persen. Sekarang mulai mengejar ketertinggalan," kata Alfred kepada Republika.co.id, Kamis (3/9).

Alfred melihat ke depannya BBNI akan bisa segera menyusul performa saham bank BUMN lainnya sehingga tidak tertinggal terlalu jauh. Adapun saham BBRI sudah terkoreksi 18 persen sejak awal tahun. Sedangkan koreksi saham BMRI mencapai 20 persen. 

Menurut Alfred, sejauh ini belum ada aksi korporasi Perseroan yang bisa menjadi sentimen positif bagi kenaikan harga saham BBNI. Pelaku pasar saat ini masih menanti perbaikan kinerja perseroan. 

Hingga saat ini, pelaku pasar masih melihat bahwa kurang premiun dibandingkan bank BUMN lainnya. "Ini menjadi PR bagi manajemen baru bagaimana membawa BBNI lebih premium lagi dari sisi valuasi," kata Alfred. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement