REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada beragam faktor yang dapat membuat orang mengalami insomnia atau kesulitan tidur. Faktor itu bisa dari stres, gangguan kesehatan mental, hingga pengaruh pekerjaan khususnya shift malam.
Khusus pekerja shift malam, tubuh akan mulai menyesuaikan ritme sirkadiannya. Saat mengubah waktu tidur dari malam ke siang, atau sebaliknya, tubuh akan menggeser jam sirkadian itu seiring waktu. Setelah itu berubah, tidak mudah untuk kembali, atau setidaknya tidak terlalu jauh berbeda.
"Anda menyesuaikan kembali. Tapi memang butuh waktu. Bagi banyak orang, hanya mengalami beberapa malam atau beberapa minggu kesulitan tidur dapat memicu stres. Jadi, Anda memiliki dua masalah. Anda memiliki jam biologis internal masalah dan Anda memiliki kecemasan tentang itu," kata Dr Deirdre Conroy, Direktur Klinis Klinik Pengobatan Tidur Perilaku di Pusat Gangguan Tidur Pengobatan Michigan, dilansir Cnet, Rabu (2/9).
Gangguan tidur yang paling umum adalah sleep apnea. Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius lainnya dan mmembua orang merasa lebih lelah di siang hari. Menurut National Sleep Foundation, sleep apnea bisa menjadi penyebab insomnia.
"Jika Anda mendengkur, jika ada yang melihat Anda berhenti bernapas, atau jika Anda tersedak atau terengah-engah di malam hari, itu adalah tanda atau gejala apnea, "kata Dr. Conroy.
Kabar baiknya, orang dapat melakukan intervensi perilaku, baik dari faktor gaya hidup yang dapat dimodifikasi untuk mengembalikan siklus tidur ke jalur yang benar. Secara umum, ada dua pilihan utama yang didukung oleh sebagian besar studi penelitian untuk mengatasj insomnia, baik dari segi pengobatan atau terapi perilaku kognitif khusus insomnia.
"Ada metode CBT untuk menangani kecemasan dan depresi tetapi ada tindakan khusus yang harus dilakukan untuk insomnia, "kata Dr Conroy.
Tips untuk tidur lebih nyenyak
Jika stres atau kekhawatiran seputar Covid-19 menyebabkan kesulitan tidur bahkan mengganggu kehidupan sehari-hari, pastikan untuk berbicara dengan profesional medis terlebih dahulu. Di samping itu, Dr Conroy juga membagikan sedikit tips tentang cara mengatasi kekhawatiran atau masalah tidur yang dipicu oleh stres.
Pertama-tama, Dr Conroy menyarankan untuk meletakkan ponsel satu jam sebelum waktu tidur. Sebisa mungkin letakkan ponsel di luar kamar. Daripada berbaring di tempat tidur, cobalah untuk menuangkan kekhawatiran itu di atas kertas alias menulis kegundahan yang dirasaka .
"Khawatir bisa baik-baik saja jika Anda melakukannya secara konstruktif. Sebuah teknik yang saya lakukan dengan pasien saya adalah menggunakan waktu 15 menit untuk menuliskan semua kekhawatiran dan apa yang dapat Anda lakukan sekarang," kata Conroy.
Kebanyakan orang mengabaikan kekhawatiran mereka sampai mereka beranjak ke tempat tidur. Sebaiknya lakukan kebiasaan menulis sebagai bentuk meluangkan waktu untuk khawatir secara konstruktif.
Sebisa mungkin jadilah lebih aktif di siang hari. Cobalah jalan-jalan dan mendapatkan eksposur cahaya. Buat rutinitas olahraga dan hindari tertidur saat jam kerja.