Kamis 03 Sep 2020 19:51 WIB

PDIP: Puan tak Bermaksud Singgung Perasaan Warga Sumbar

Ketua DPD Sumbar yakin Puan Maharani tak bermaksud singgung perasaan warga Sumbar.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bayu Hermawan
Puan Maharani
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua DPD PDIP Sumatera Barat (Sumbar), Alex Indra Lukman yakin Ketua DPP PDIP Puan Maharani tidak bermaksud menyinggung perasaan warga Sumbar. Hal itu disampaikan mengomentari polemik pernyataan "Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila," yang disampaikan Puan saat deklarasi calon kepala daerah secara virtual kemarin, Rabu (2/9) kemarin.

Alex mengatakan sebenarnya tidak ada yang salah antara hubungan PDIP dengan warga Sumbar. Mantan anggota DPR RI itu menyebut malahan cikal bakal ideologi yang melahirkan PDIP justru diperoleh dari Sumatera Barat. Di mana Sukarno pada zaman perjuangan kemerdekaan mendapatkan butiran ke empat Pancasila yang berisi musyawarah dan mufakat didapatkan setelah berdialog dengan tokoh-tokoh Minangkabau.

Baca Juga

"Bung Karno bahkan mengunjungi langsung dan berdialog dengan berbagai tokoh dari tanah Minangkabau, saat perumusan nilai-nilai dasar negara Pancasila ini. Salah satu butir Pancasila yang berasal dari nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Minangkabau, terangkum dalam Sila ke-4 yang berbicara tentang musyawarah dan mufakat,” kata Alex dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (3/9).

Alex mengatakan Puan tidak, bermaksud menyinggung perasaan warga Sumbar. Memang saat rapat internal PDIP, Puan menurut Alex menugaskan seluruh pengurus partai tingkat provinsi untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila.

"Mbak Puan sebenarnya tengah menugaskan kami, jajaran pengurus PDI Perjungan di Sumatera Barat, untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila terutama soal musyawarah dan mufakat yang berasal dari kearifan lokal masyarakat Minang. Inilah pesan dan harapan Mbak Puan," kata Alex.

Alex menambahkan Puan merupakan tokoh nasional yang memiliki trah Sukarno. Puan juga puteri dari Taufik Kiemas yang pernah diberi gelar  Datuk Basa Batuah dari Kanagarian Sabu, Batipuh Ateh, Tanahdatar. Sementara ibunya Megawati pernah diberi gelar Puti Reno Nilam di Istana Pagaruyung.

Alex berharap masyarakat Sumbar memahami suasana batin rapat internal partai yang jadinya digelar secara terbuka. Sehingga menimbulkan pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat.

"Ranah Minang adalah bumi Pancasila. Tidak mungkin memisahkan Pancasila dan Minangkabau beserta tokoh-tokohnya terhadap perjalanan bangsa ini,” kata Alex menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement