Kamis 03 Sep 2020 20:45 WIB

Thailand Laporkan Kasus Covid-19 Pertama Setelah 100 Hari

Seorang tahanan di Thailand dilaporkan positif Covid-19

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Siswa sekolah Sam Khok mengenakan masker wajah dan pelindung wajah menghadiri upacara pengibaran bendera setelah pemerintah Thailand melonggarkan langkah-langkah isolasi dan memperkenalkan jarak sosial untuk mencegah penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19), ketika sekolah dibuka kembali secara nasional, di Pathum Thani provinsi, Thailand, 1 Juli 2020.
Foto: REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA
Siswa sekolah Sam Khok mengenakan masker wajah dan pelindung wajah menghadiri upacara pengibaran bendera setelah pemerintah Thailand melonggarkan langkah-langkah isolasi dan memperkenalkan jarak sosial untuk mencegah penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19), ketika sekolah dibuka kembali secara nasional, di Pathum Thani provinsi, Thailand, 1 Juli 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemerintah Thailand mengumumkan seorang tahanan dinyatakan positif virus corona. Tahanan tersebut kasus Covid-19 pertama Thailand setelah 100 harus tanpa penularan dalam negeri.

Pada Kamis (3/9), Thailand mengatakan tahanan itu ditangkap pada 26 Agustus lalu atas penyalahgunaan narkoba. Hasil tes pusat kesehatan penjara di Bangkok menunjukkan laki-laki berusia 37 tahun itu positif virus corona.

Baca Juga

Satu hari sebelumnya perdana menteri Thailand merayakan keberhasilan negara itu setelah mencetak rekor 100 hari tanpa kasus penularan dalam negeri. Angka kasus infeksi di Thailand relatif cukup rendah. Walaupun pada Januari, negara ini menjadi yang pertama di luar China yang melaporkan kasus infeksi virus corona, tetapi krisis kesehatan publik tidak separah negara-negara lain.

Namun, pandemi virus corona mengguncang perekonomian mereka cukup parah. Krisis kesehatan publik terburuk dalam satu abad terakhir ini membuat Thailand yang mengandalkan pariwisata itu terpaksa melarang turis asing masuk.

Kasus penularan lokal terakhir Thailad dikonfirmasi pada 24 Mei dan diumumkan pada 25 Mei. Selandia Baru dan Vietnam dua negara yang juga jumlah kasus infeksinya cukup rendah.

Pada bulan lalu, Selandia Baru sempat tanpa kasus infeksi selama 102 hari. Sementara Vietnam selama 99 hari. Kemunculan kasus terbaru memaksa Selandia Baru menerapkan kembali peraturan pembatasan sosial yang ketat.

Pemerintah Perdana Menteri Jacinda Ardern memberlakukan karantina wilayah di Auckland. Taiwan juga tidak melaporkan adanya kasus penularan domestik selama 100 hari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement