REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Liga Primer memutuskan mengakhiri kontrak kerja sama dengan PPTV, pemegang hak siar pertandingan Liga Primer Inggris di China. Dengan nilai kontrak mencapai 564 juta poundsterling (Rp 11 triliun), China sebenarnya menjadi wilayah paling menguntungkan dalam hal lisensi hak siar Liga Primer Inggris di luar negeri.
Penghentian kerja sama mulai efektif sejak Kamis (3/9) ini. "Hari ini, Liga Primer mengonfirmasi penghentian kerja sama dengan pemegang lisensi hak siar Liga Primer Inggris di China. Pada saat ini, Liga Primer tidak akan mengeluarkan komentar tambahan terkait hal ini," bunyi pernyatan resmi Liga Primer seperti dilansir BBC.
Pada 2019 silam, Liga Primer telah mencapai kesepakatan dengan PPTV terkait lisensi hak siar Liga Primer Inggris di China selama tiga musim beruntun. Namun, dengan keputusan ini, kesepakatan itu berakhir setelah hanya baru berjalan selama satu musim.
PPTV merupakan perusahaan penyedia layanan streaming yang berbasis di China. PPTV adalah anak usaha dari Suning Holding Group, yang juga memiliki saham mayoritas di Inter Milan. Sebelumnya, seperti dilansir BBC, Suning Holding Group diketahui tidak memenuhi pembayaran sebesar 160 juta poundsterling (Rp 3,1 triliun) kepada Liga Primer, yang jatuh tempo pada Maret 2020.