Jumat 04 Sep 2020 06:00 WIB

Depok akan Gelar Operasi Gabungan Sicaplang

Operasi gabungan ini akan menyasar kawasan permukiman.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas membagikan masker kepada pengendara saat Sosialisasi Gerakan Bermasker di Jalan Raya Margonda, Depok (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas membagikan masker kepada pengendara saat Sosialisasi Gerakan Bermasker di Jalan Raya Margonda, Depok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Satpol PP Kota Depok akan menggelar operasi gabungan dengan mengimplementasikan Aplikasi Pencatatan Pelanggaran (Sicaplang). Operasi ini digelar bersama Satpol PP Provinsi Jawa Barat untuk melakukan penegakan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 60 tahun 2020 yang disinergikan dengan operasi Pembatasan Aktivitas Warga (PAW) di Kota Depok. 

Kepala Satpol PP Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny mengatakan, operasi gabungan akan menyasar kawasan permukiman. Selain juga kawasan perdagangan dan jasa serta fasilitas pelayanan publik di Kota Depok.

Baca Juga

"Kami akan lakukan operasi gabungan dengan menyasar seluruh kawasan di Kota Depok, termasuk wilayah perbatasan," ujar Lienda saat melakukan rapat persiapan secara virtual, Kamis (3/9).

Dia menuturkan, pihaknya juga akan melakukan operasi gabungan penggunaan masker di sejumlah lokasi perbatasan. Nantinya, pelanggar akan dikenakan sanksi sesuai Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 60 tahun 2020. Yaitu tentang Pengenaan Sanksi Administratif terhadap Pelanggaran Tertib Kesehatan dalam Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar dan Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Penanggulangan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Daerah Provinsi Jawa Barat.

"Pelanggar akan dikenakan sanksi sesuai Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 60 tahun 2020 berupa denda maupun sanksi sosial," ujar Lienda.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement