REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Setelah bernegosiasi dalam beberapa pekan terakhir, Chelsea akhirnya mencapai kata sepakat dengan Bayer Leverkusen terkait kepindangan gelandang serang asal Jerman, Kai Havertz. The Blues akan menebus gelandang berusia 21 tahun itu dengan total nilai transfer mencapai 100 juta euro (Rp 1,7 triliun).
Seperti dilansir Sky Germany, kesepakatan antara kedua klub tercapai pada Rabu (2/9) waktu setempat. "Kai Havertz bakal segera hijrah ke Chelsea dari Bayer Leverkusen setelah kedua klub setuju paket nilai transfer senilai 80 juta euro, ditambah bonus 20 juta euro, untuk kepindahan pemain tersebut," tulis laporan Sky Sports, Kamis (3/9).
Dengan paket nilai transfer tersebut, the Blues akan mengeluarkan dana transfer dengan nilai total mencapai 100 juta euro Havertz. Tambahan dalam bagian kesepakatan tersebut, Leverkusen memiliki peluang meminjam salah satu penggawa Chelsea, Malang Sarr, yang baru direkrut dari Nice dengan status free transfer pada awal bulan ini, selama satu musim penuh.
Gelontoran nilai transfer mencapai 100 juta euro itu akan menjadikan Havertz sebagai pemain termahal yang pernah didatangkan Chelsea. Hingga saat ini, status pemain termahal the Blues digenggam oleh kiper asal Spanyol, Kepa Arrizabalaga, yang direkrut dari Atletico Bilbao dengan nilai transfer mencapai 80 juta euro pada 2018.
Demi bisa melengkapi kepindahannya ke Chelsea, Havertz tinggal melakoni tes medis di London. Saat ini, alumni tim junior Bayer Leverkusen itu tengah bergabung bersama timnas Jerman menghadapi dua laga pembuka babak penyisihan Grup 4 Liga A UEFA Nations League.
Apabila resmi hijrah ke Stadion Stamford Bridge, maka Havertz akan menjadi rekrutan ketujuh Chelsea pada bursa transfer musim panas kali ini. Sebelumnya, Chelsea telah meresmikan perekrutan Timo Werner, Hakim Ziyech, Ben Chilwell, Thiago Silva, Malang Sarr, dan Xavier Mbuyamba.
Jurnalis sepak bola asal Jerman, Raphael Honigstein, menilai, dengan kemampuan dan potensi yang dimiliknya, Havertz dapat menjadi salah satu pemain yang paling dominan di timnas Jerman setidaknya dalam 10 thaun mendatang. Pada usianya yang baru menginjak 21 tahun, Havertz dinilai memiliki potensi yang begitu besar.
"Dia bisa tampil hampir di semua tempat di lini tengah. Dia memiliki kombinasi bakat yang unik. Dia bisa melihat celah untuk mencetak gol dan memiliki kemampuan teknis yang luar biasa. Bisa dibilang, dia adalah contoh perpaduan yang sempurna antara Mesut Oezil dan Michael Ballack," tutur Honigstein seperti dilansir Sky Sports.