Jumat 04 Sep 2020 08:40 WIB

Sineas: Film Serial Jadi Kekuatan Layanan Streaming

Sineas Indonesia bisa mencontoh drama Korea yang digandrungi di layanan streaming.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Warga mengakses layanan film daring melalui gawai. Film serial telah menjelma menjadi kekuatan layanan streaming.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warga mengakses layanan film daring melalui gawai. Film serial telah menjelma menjadi kekuatan layanan streaming.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sutradara sekaligus produser Ichwan Persada menilai bahwa kekuatan layanan streaming adalah film serial. Karenanya. menurut dia, kini para sineas Indonesia perlu menaruh perhatian lebih pada film serial.

"Contohnya aja serial drama Korea, yang banyak digandrungi sekarang kan yang serial. Jadi menurut saya, kekuatan layanan streaming itu ada di serial,” kata Ichwan dalam sebuah diskusi yang ditayangkan di Live Instagram Eagle Awards, Rabu (2/9).

Baca Juga

Meski demikian, Ichwan mengaku, perlu waktu yang cukup lama untuk memperkenalkan film serial, mengingat masyarakat terbiasa dijejali sinetron stripping. Para sineas juga perlu mengemas ide cerita, alur, penokohan, dan berbagai aspek lainnya secara apik sehingga serial tersebut bisa disambut antusias oleh masyarakat Indonesia, seperti halnya drama Korea.

Melihat peluang itu, Ichwan juga tengah menggarap beberapa proyek film serial untuk tayang di layanan streaming.

“Ada beberapa proyek yang sedang saya kerjakan, mini series salah satunya. Satu episode biasanya tujuh sampai sembilan menit dan hanya ada enam episode. Ini sangat menarik,” kata dia.

Salah satu strategi yang bisa dilakukan ketika mengawali serial ialah dengan mengadaptasi kisah populer, entah itu dari Wattpad, novel, atau lainnya. Setelah itu, seleksi cerita yang sekiranya sejalan dengan visi-misi dan kisahnya berkatian dengan isu atau masalah kehidupan sekarang.

"Misalnya ada novel yang ceritanya bagus, berisi, dan pembacanya sudah sampai puluhan juta. Nah, itu kalau kita angkat ke serial cukup menjanjikan. Saya sendiri sekarang sedang mengincar cerita remaja yang fokus pada isu mental," kata Ichwan.

Ichwan telah aktif di dunia perfilman sejak tahun 2003. Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar. ini pernah berduet dengan Marcella Zalianty untuk memproduseri film Batas pada 2011.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement