Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Pendiri Microsoft Bill Gates sering menyelesaikan masalah dengan dua pertanyaan sederhana: âSiapa yang menangani masalah ini dengan baik? Dan apa yang bisa kita pelajari dari mereka? â
Dalam blog GatesNotes yang dilansir dari CNBC International di Jakarta, Kamis (3/9/2020) Gates mengungkap sejak dulu biasa menggunakan cara itu untuk menangani masalah besar.
Baca Juga: Bukan Uang, Ini 4 Cara Bill Gates Hidup Bahagia
"Sejak saya remaja, saya telah menangani setiap masalah besar baru dengan cara yang sama: dengan memulai dengan dua pertanyaan itu. Saya menggunakan teknik ini di Microsoft, dan saya masih menggunakannya sampai hari ini," tulis Gates.
Miliarder yang saat ini memiliki harta kekayaan USD118 miliar (Rp1.745 triliun) itu terkenal karena keluar dari Harvard dan memulai Microsoft dengan Paul Allen pada tahun 1975. Hari ini, Gates fokus pada filantropinya untuk Bill & Melinda Gates Foundation. Dalam perannya sebagai filantropis ilmiah, ia telah menjadi peserta aktif dalam perang global melawan virus corona.
"Saya menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini secara harfiah setiap minggu tentang COVID-19," tulis Gates.
Meskipun kedua pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan awal yang kokoh untuk mengatasi masalah, hal itu tidak membuatnya mudah untuk dijawab, kata Gates.
"Kelihatannya seperti pertanyaan yang jelas, tapi terkadang sangat sulit untuk menemukan jawabannya...," tulis Gates.
Terutama jika menyangkut salah satu masalah terbesar bagi Gates yaitu kesehatan global.
"Ada negara berpenghasilan rendah dan menengah yang telah membuat lompatan besar, misalnya, memberikan vaksin atau mengakhiri malnutrisi. Tetapi siapa pun yang ingin mengidentifikasi negara-negara itu, mencari tahu bagaimana mereka melakukannya, dan menerapkan pelajaran di negara mereka sendiri akan mendapatkan pekerjaan yang cocok untuk mereka," tulisnya.
Untuk diketahui, Gates tengah mendukung penelitian pada program Exemplar in Global Health. Saat ini, Exemplars in Global Health memiliki informasi tentang kemajuan yang telah dicapai berbagai negara dalam lima bidang utama: kematian anak di bawah 5 tahun, pemberian vaksin, peran petugas kesehatan masyarakat, kesiapsiagaan dan respons dalam menghadapi epidemi dan keterbatasan masa kanak-kanak serta perkembangan fisik dan mental akibat gizi buruk.
Ke depan, program ini akan menambah informasi tentang hasil yang diperoleh negara dalam kategori tambahan, seperti angka kematian ibu dan bayi baru lahir, sistem keluarga berencana, anemia di antara ibu dan sistem perawatan kesehatan primer.
"Exemplar hadir untuk mencari tahu bagaimana meningkatkan perawatan kesehatan berdasarkan bukti dari apa yang berhasil," tulis Gates.
"Ini akan membantu pemerintah menggunakan waktu dan uang dengan lebih efisien. Terlebih dengan adanya pandemi COVID-19, tidak pernah ada kebutuhan yang lebih besar untuk mendapatkan dampak maksimal dari setiap dolar yang dihabiskan." tambah Gates lagi.
Masalah besar seperti kesehatan global bukanlah satu-satunya masalah yang dipertanyakan Gates. Gates juga selalu bertanya ke dirinya sendiri untuk membuat kemajuan dan evaluasi diri dalam berbagai situasi.
Misalnya, di akhir setiap tahun, Gates merenungkan dengan menanyakan beberapa pertanyaan pada dirinya sendiri: "Apa yang membuat saya bersemangat? Apa yang bisa saya lakukan lebih baik?" tulisnya dalam posting blog akhir tahun pada 2018.
Gates juga bertanya pada dirinya sendiri pertanyaan seperti, "Apakah saya mencurahkan cukup waktu untuk keluarga saya? Apakah saya cukup belajar banyak hal baru? Apakah saya mengembangkan persahabatan baru dan memperdalam persahabatan lama?â tulisnya.