REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua apartemen milik Jackie Chan yang berlokasi di Beijing, China, sedang dalam proses lelang secara paksa. Salah satu alasannya kemungkinan karena sengketa kepemilikan.
Apartemen itu berada dekat kompleks perumahan di Ibu Kota distrik Dongzhimen, tempat Chan dan keluarganya tinggal sejak 2007. Menurut media China, mereka memiliki luas lahan 1.217 meter persegi dengan enam kamar tidur dan tiga ruang tamu.
Dikutip dari Variety, nilai pasar apartemen Chan disebut-sebut sebesar 14,6 juta dolar AS atau sekitar 216 miliar rupiah. Namun, apartemen itu nantinya akan mulai ditawarkan dalam pelelangan pada 30 September 2020, harga mulai 10,5 juta dolar AS (Rp 157 miliar).
Chan diketahui telah membayar sekitar 4,9 juta dolar AS (Rp 72,5 miliar) setelah melakukan beberapa pekerjaan promosi untuk pengembang Yujia Real Estate. Belakangan diketahui, Yujia gagal memenuhi hak Chan dengan benar.
Alhasil, apartemen tersebut diklaim sebagai aset milik Yujia dalam sengketa pembayaran antara Yujia dan pengembang lain, yakni Tenhong Real Estate. Pada Juli 2020, pengadilan memerintahkan penyitaan aset Yujia dan memerintahkannya untuk dijual.
Media lokal melaporkan bahwa salah satu apartemen Chan adalah tempat putra Jackie Chan, Jaycee, yang sempat ditangkap oleh polisi Beijing pada 2014 saat kedapatan memiliki obat-obatan terlarang. Jaycee dijatuhi hukuman enam bulan penjara.
Selain menjadi salah satu bintang film dengan bayaran terbaik dan paling bertahan lama di China, Chan juga memiliki bisnis yang luas. Ia diketahui memiliki properti lain, termasuk di Hong Kong.
Film berikutnya, komedi yang disutradarai Stanley Tong, Vanguard akan dirilis di bioskop beberapa hari setelah lelang propertinya dan pada saat libur Hari Nasional 1 Oktober di China. Chan juga merupakan pengisi suara dalam Wish Dragon versi China, sebuah animasi buatan China yang akan dirilis Sony untuk seluruh dunia.