Jumat 04 Sep 2020 10:48 WIB

Nabi Muhammad, Sang Guru Toleransi

Nabi Muhammad tidak cepat membalas dendam.

Rep: umar mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Nabi Muhammad, Sang Guru Toleransi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Nabi Muhammad, Sang Guru Toleransi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT selalu memilih sosok nabi dengan karakter, moral dan jiwa yang terbaik. Karena Allah SWT Maha Mengetahui, Maha Bijaksana, dan telah menetapkan takdir manusia sebelum mereka lahir. Mungkin saja Dia telah memilih para Nabi-Nya bahkan sebelum mereka hadir di dunia. Tidak terkecuali Nabi Muhammad SAW.

Allah SWT menganugerahkan kepadanya karakter terbaik, salah satunya adalah toleransi yang luar biasa yang terwujud dalam kehidupan dan ajarannya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Qalam ayat 4, "Dan sesungguhnya, kamu (Nabi Muhammad) berada di atas akhlak yang agung".

Baca Juga

Selama 13 tahun pertama hidupnya di Makkah, dia dan para pengikutnya menghadapi banyak penganiayaan. Umat Islam tidak diperintahkan oleh Allah SWT untuk melawan. Karena faktanya mereka belum memiliki kekuatan militer mengingat jumlah pengikut yang masih sedikit tetapi secara bertahap meningkat.

Ketika penganiayaan kian meningkat, para sahabat meminta Nabi SAW untuk mengutuk mereka. Mendengar ini Nabi menjawab, "Aku tidak dikirim untuk mengutuk manusia tetapi untuk menjadi syafa'at bagi mereka." (HR Muslim)