Jumat 04 Sep 2020 13:10 WIB

Bela Puan, Arteria: Jangan Mau Dipecah Belah

Puan terlihat konsisten meneruskan politik keberpihakannya terhadap orang minang baik

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP sekaligus Wakil Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang se-Indonesia Arteria Dahlan meminta warga Sumatra Barat (Sumbar) menahan diri terkait pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang dinilai menyinggung warga Sumbar. Dia meyakini, apa yang disampaikan Puan tidak bermaksud untuk menyinggung perasaan orang Minang.

"Saya sangat sedih dan prihatin, sekaligus berharap agar orang Minang hendaklah dapat menahan diri, jangan mau dipecah belah. Saya mohon kita semua dapat lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi pernyataan Mbak Puan," kata Arteria dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Jumat (4/9).

Dirinya mengungkapkan, bahwa Puan memiliki darah Minang. Ayahnya, almarhum Taufiq Kiemas merupakan Datuk Basa Batuah, orang Batipuh, kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Bahkan ibunya,  Megawati Soekarnoputri juga memiliki keturunan darah minang bergelar Puti Reno Nilam.

"Nenek beliau Ibu Fatmawati, anak dari seorang tokoh Muhammadiyah di Bengkulu. Kakeknya pun dalam perjuangan kemerdekaan, berjuang bersama-sama dengan Bung Hatta, M Yamin, KH Agus Salim, M. Natsir, Ibu Hj. Rangkayo Rasuna Said, dll para tokoh-tokoh minang kala itu. Jadi dalam diri, tubuh dan pemikiran MbakbPuan baik langsung maupun tidak langsung mewarnai hidup dan kehidupan beliau," jelasnya.

Dia menambahkan, sampai saat ini, Puan masih terlihat orang minangnya. Menurutnya, Puan terlihat konsisten meneruskan politik keberpihakannya terhadap orang minang baik di kebijakan kepartaian maupun kebijakan di fraksi di DPR RI. Sama seperti ayahnya, Taufiq Kiemas yang selalu berpihak kepada orang-orang Minang.

"Saya sangat sedih, prihatin sekaligus kecewa kalau anak yang dicintainya, yang memang berdarah minang dan sangat mewarisi pemikiran-pemikiran beliau justru diperlakukan seperti ini. Dipaksa berjarak dan dicoba untuk dijauhi dari masyarakat Minang hanya karena statement seperti itu," ungkapnya.

Anggota Komisi III DPR itu menganggap, bahwa seharusnya orang Minang menjaga Puan. Orang Minang harusnya bangga bahwa Ketua DPR perempuan pertama berdarah Minang.

"Harusnya orang minang, menjaga Mbak Puan, beliau aset dan sekaligus kebanggaan orang minang. Harus kita jaga," ujarnya.

"Kita juga harus belajar, bagaimana suku-suku lain mencoba untuk menjaga anggota sukunya satu sama lain, saling melindungi, saling menjaga, dan mengedepankan persatuan untuk kemajuan bersama," imbuhnya. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement