REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, akan memfokuskan penekanan kasus Covid-19 di klaster pabrik Karawang dan Bekasi. Pihaknya akan mengalihkan alat PCR-kit di wilayah yang angka kasusnya rendah untuk dua wilayah itu.
"Yang dua minggu ini, artinya alat-alat PCR dari kabupaten lain yang mungkin karena kasusnya rendah, penggunaannya tidak optimal kalau Karawang dan Bekasi tidak cukup sebagai kebersamaan di Jawa Barat kita akan geser ke sini (PCR-nya)," kata Emil, sapaan akrabnya, saat konferensi pers di Pemkab Bekasi, Jumat (4/9).
Di samping itu, Mantan Wali Kota Bandung tersebut, akan berkoordinasi dengan pihak pemda serta pelaku industri untuk memonitor kawasan industri serta menginvestigasi musabab dari menularnya kasus. "Nanti kita (tunggu hasil) monitor di minggu depan," terang dia.
Emil juga mengimbau, karena ruang isolasi milik pemerintah terbatas, kalau bisa kawasan industri atau pemiliknya dapat memiliki ruang isolasi mandiri yang dapat melibatkan semuanya. Khususnya buat orang yang terinfeksi tanpa gejala (OTG).
"Saya kita itu hasil koordinasi investigasi bagaimana kita mencari solusi agar keterpaparan di sektor industri, Insya Allah bisa kita selesaikan dalam waktu dekat," tutupnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah, memaparkan, dalam sepekan terakhir, ada 541 kasus tambahan dari klaster pabrik.
Perusahaan itu adalah PT LG Electronics, PT Suzuki Indomobil Sales dan PT NOK Indonesia. Ketiganya berada di wilayah kawasan industri MM2100 Cikarang Barat dan juga Tambun Selatan.
Rinciannya, untuk PT LG Electronics, terdapat 250 kasus dari 788 karyawan dengan kontak erat yang sudah diperiksa 183 orang dengan 5 orang konfirmasi positif. Terbaru, kata Alamsyah, untuk PT NOK Indonesia, ada 220 kasus dari 1.205 karyawan yang sudah diperiksa.