REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Puluhan warga Pakistan menggelar aksi protes yang ditujukan kepada Majalah Prancis, Charlie Hebdo yang kembali mencetak karikatur nabi Muhammad, Jumat (4/9). Seperti dilansir Samaa, puluhan pria berkumpul di Utara kota Muzaffarabad di Kashmir yang dikuasai Pakistan.
Para demonstran meneriakan slogankecaman untuk majalah tersebut seperti 'Berhenti mengonggong anjing Prancis' dan 'Hentikan Charlie Hebdo'. "Pemerintah Pakistan harus segera mengakhiri hubungan diplomatiknya dengan Prancis sebagai protes," kata Mohammad Zaman, seorang ulama sunni.
Aksi itu pun berlangsung dengan damai, meski para demonstran ada yang menginjak-injak bendera Prancis dan membakarnya. Sebelumnya dalam video, Menteri Luar Negeri Pakistan, Mahmood Qureshi mengatakan mengutuk tindakan Charlie Hebdo.
Selain itu Pakistan juga telah mengajukan protes pada duta besar Prancis di Islamabad. "Karikatur yang diterbitkan telah melukai sentimen jutaan Muslim. Saya berharap tindakan tercela ini tak akan terulang kembali dan mereka yang bertanggung jawab akan dibawa ke pengadilan," kata Qureshi.
Sementra Partai Islam sayap kanan Tehreek e Labbaik Pakistan mengklaim telah mengorganisir aksi protes yang berlangsung usai sholat Jumat. Protes juga berlangsung di kota Rawalpindi dan Karachi.