Jumat 04 Sep 2020 15:23 WIB

Kepala BPH Migas Tinjau Penjualan Pertashop Tertinggi

Ini gambaran riil bahwa bisnis ini sangat potensial.

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa meninjau langsung Pertashop dengan penjualan tertinggi se Indonesia yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta.
Foto: BPH Migas
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa meninjau langsung Pertashop dengan penjualan tertinggi se Indonesia yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa meninjau langsung Pertashop dengan penjualan tertinggi se Indonesia yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta.

Saat mengunjungi Pertaship yang terletak di Jalan Dusun Grogol, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, ini, Kamis (03/09), pria yang akrab disapa Ifan ini didampingi Sales Area Manager (SAM) DI Yogyakarta Pande Made Andi S dan SBM Hendra.

PIC Pertashop dari Pertamina Retail Yogyakarta Bandi Susilo mengatakan penjualan Pertashop di sana dimulai 30 Juni 2020. Setelah 3 bulan berjalan, ternyata penjualan saat ini rata-rata telah mencapai 600 liter. Sedangkan pada hari libur atau weekend bisa mencapai 1–1,2 kiloliter (kl).

“Sharing kerja sama dengan mitra saat ini apabila disepakati direncanakan akan diberikan margin Rp 850 per liter, dibagi sesuai skema kerja sama,” ucap Bandi.

Terkait peluang usaha Pertashop, Sales Area Manager (SAM) DI Yogyakarta Pande Made Andi mengatakan Pertashop merupakan kemitraan antara PT Pertamina (Persero) selaku Badan Usaha penyedia BBM dengan Pemerintah Desa. Program ini untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat desa mendapatkan akses BBM sekaligus memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat di sekitar desa.

Permodalan dan operasional satu Pertashop diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 400 juta. Perinciannya untuk peralatan Rp 300 juta dan biaya lainnya Rp 100 juta.

Sementara keuntungan mitra sekitar Rp 500 ribuan per hari. Jika keuntungan itu dikali 30 hari dan berlangsung selama setahun atau 12 bulan maka total keuntungannya sekitar Rp 180 jutaan per tahun. Dalam waktu 2,5 tahun diestimasikan telah tercapai BEP (break event point). “Dengan omset penjualan satu kiloliter per hari, Pertashop ini bisa menjadi percontohan,” ujar Ifan.

“Ini gambaran riil bahwa bisnis ini sangat potensial, kisaran 2,5 tahun bisa kembali modal, sedangkan SPBU saja nilai investasi mencapai 10 miliar, perlu 10 tahun baru bisa mencapai BEP,” kata Ifan menambahkan.

photo
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa beserta tim, didampingi oleh Sales Area Manager (SAM) DI Yogyakarta Pande Made Andi S dan SBM Hendra meninjau langsung Pertashop di Jalan Dusun Grogol, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (3/9). - (BPH Migas)

Sehari sebelumnya tim BPH Migas juga meninjau langsung Pertashop yang berada di Desa Ngluwar Kabupaten Magelang yang berjarak 6 km dari SPBU terdekat. Pertashop itu mampu menjual BBM Pertamax 1,2 kl per hari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement