Jumat 04 Sep 2020 15:47 WIB

DKI Cek Pengaruh Kebijakan Gage ke Kenaikan Kasus Covid-19

Kebijakan Gage bertujuan cegah tekan jumlah orang keluar rumah.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indira Rezkisari
Petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengecek papan informasi mengenai kebijakan sistem pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor plat nomor ganjil-genap di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (24/8/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan Pergub Nomor 80 Tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB pada masa transisi yang didalamnya mengatur pembatasan kendaraan sepeda motor pribadi melalui aturan ganjil-genap pada kawasan pengendalian lalu lintas.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengecek papan informasi mengenai kebijakan sistem pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor plat nomor ganjil-genap di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (24/8/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan Pergub Nomor 80 Tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB pada masa transisi yang didalamnya mengatur pembatasan kendaraan sepeda motor pribadi melalui aturan ganjil-genap pada kawasan pengendalian lalu lintas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menerima masukan terkait desakan dihentikannya kebijakan ganjil genap (Gage) oleh Pemprov DKI. Kebijakan tersebut disinyalir jadi penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di pengguna angkutan umum.

Desakan dihentikannya ganjil genap ini sempat disampaikam Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Munardo. Menurut Doni, terdapat peningkatan jumlah penumpang angkutan umum sejak kebijakan Gage saat PSBB transisi tersebut diterapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Juga

"Terkait dengan meningkatnya 3,5 persen orang yang beralih ke angkutan umum kita cek. Apakah betul karena Gage," kata Ariza kepada wartawan, Jumat (4/9).

Karena, kata dia, kalau mau jujur yang naik kendaraan berkurang, tidak bekerja sebab WFH. "Apalagi, kita tahu kan yang kerja berkurang disebabkan di PHK, bekerja dari rumah, tidak keluar. Bisa saja ada peningkatan kerna ada yang kembali kerja, ada keperluan, kita karena itu, perlu cek apakah ada korelasinya," ujarnya.

Ariza menceritakan kebijakan Gage, yang sempat diberlakukan kembali saat PSBB transisi, pada awal Agustus, selain untuk mengurangi kemacetan, juga untuk membatasi keluar rumah. Bertujuan agar orang mengatur bila mobilnya ganjil, tidak keluar di tanggal genap. Ini untuk mengatur orang yang keluar acara belanja bertemu teman-teman.

Ariza bahkan menilai bisa saja peningkatan disebabkan ekonomi memburuk, sehingga mereka yang tadinya naik kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum.

"Kasus orang yang meningkat di kereta dan bus itu kita cek. Mungkin karena ekonomi tentu apa yang jadi perhatian Pak Doni akan kita perhatikan akan kita evaluasi dengan Dishub dan juga Polda Metro Jaya. Prinsipnya semua yang diambil selalu kita diskusikan. Juga akan kita perhatikan juga saran dari Pak Doni," ujar Ariza.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement