Jumat 04 Sep 2020 16:51 WIB

Jatim Perkuat Konsolidasi Tekan Penyebaran Virus Corona

Jatim perkuat konsolidasi guna menekan penyebaran Virus Corona dan pemulihan ekonomi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan), Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa (tengah) dan Wakapolri Komjen (Pol) Gatot Eddy Pramono (kiri) memberikan keterangan pers usai pertemuan dan dialog di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (3/9/2020). Pertamuan dan dialog tersebut membahas terkait upaya penanganan COVID-19 dan langkah-langkah dalam pemulihan ekonomi di Jawa Timur.
Foto: ANTARA/Moch Asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan), Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa (tengah) dan Wakapolri Komjen (Pol) Gatot Eddy Pramono (kiri) memberikan keterangan pers usai pertemuan dan dialog di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (3/9/2020). Pertamuan dan dialog tersebut membahas terkait upaya penanganan COVID-19 dan langkah-langkah dalam pemulihan ekonomi di Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus memperkuat konsolidasi guna menekan penyebaran Virus Corona dan pemulihan ekonomi.

Sebagai langkahnya ini dikaitkan dengan kunjunga Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono selalu Wakil Ketua I dan II Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Keduanya  berkunjung ke Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (3/9).

Khofifah yang menerima kunjungan bersama Wagug Emil Dardak lebih lanjut mengatakan, kedatangan KASAD dan Wakapolri ini untuk memperkuat konsolidasi dan keberseiringan dalam pengendalian Covid-19 serta pemulihan ekonomi di Jatim.  Turut hadir dalam acara ini Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, para perwira tinggi dari Markas Besar TNI AD, Markas Besar Polri, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, serta Sekdaprov Jatim.

“Kehadiran Bapak KASAD dan Wakapolri ke Jatim ini memberikan penguatan   bagi seluruh elemen di Jatim dalam penanganan Covid-19 mulai dari ketersediaan alat kesehatan,  tenaga medis serta pencegahan agar  masyarakat siap menggunakan masker serta ikut dalam proses saling meng - edukasi. Harapan kita semua ini juga bisa mendorong kontraksi ekonomi berubah  menjadi positif sebagai  indikator percepatan  pemulihan ekonomi saat pandemi covid-19 di Jatim,” ungkapnya dalam rilisnya kepada Republika.co.id.

Di hadapan KASAD dan Wakapolri, Khofifah mengatakan bahwa per (2/9), jumlah kesembuhan di Jatim mencapai 26.777 orang atau 78,13 persen. Angka ini merupakan prosentase kesembuhan tertinggi di Pulau Jawa dan lebih tinggi dari nasional yang mencapai 71,9 persen.

Tidak hanya itu, berdasarkan hasil survei Indopol pada tanggal 23-28 Juli 2020, mayoritas masyarakat Jatim atau sebanyak 75 persen warga mengapresiasi kinerja Pemprov dalam menangani Covid-19. Mereka mengaku terkesan dengan pesan terkait kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

“Ini menjadi pemacu kita untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat terutama dalam penanganan Covid-19. Tentu kami akan terus berikhtiar meningkatkan dan memperbaiki. Harapan  kami  semua pasien bisa terlayani dengan baik dan meminimalkan angka kematian,” imbuhnya.

Sedangkan dalam pemulihan ekonomi di Jatim, Khofifah mengatakan ada beberapa strategi yang dilakukan Pemprov Jatim. Diantaranya dengan penyelarasan program antar stakeholder seperti sektor pariwisata, perhubungan  dan ekonomi kreatif.

Kemudian program Jaring Pengaman Sosial/JPS untuk menjaga daya beli masyarakat di era pandemi, serta kebijakan insentif Gubernur seperti pembebasan denda keterlambatan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

“Kami juga terus menggerakkan kembali sektor-sektor seperti pariwisata, industri dan perdagangan, investasi, penguatan ketahanan pangan, serta pemulihan sektor UMKM. Apalagi Jawa Timur adalah penyumbang perekonomian terbesar kedua di Indonesia dengan kontribusi sebesar 14,60 persen,” paparnya.

Sementara itu KASAD Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan bahwa kunjungan ini juga dilakukan ke beberapa provinsi lain untuk mendapatkan masukan terkait penanganan Covid-19 di berbagai daerah.

“Kami selaku Wakil Ketua I Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Pak Wakapolri sebagai Wakil Ketua II menyempatkan diri ke Jatim karena provinsi ini merupakan provinsi besar dan tentunya punya variabel berbeda dalam penanganan Covid-19,” katanya.

Sedangkan Wakapolri Komjen Pol. Dr. Gatot Eddy Pramono, M. Si mengingatkan kembali pentingnya penggunaan masker sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Selain itu, dirinya mengingatkan pentingnya penegakan disiplin berbasis komunitas.

“Mari kita mengkampanyekan penggunaan masker, masker ini sekarang menjadi gaya hidup baru. Kemudian disini ada Kampung Tangguh Semeru. Ke depan kami minta Kapolda dan Pangdam setelah ada kampung tangguh ada penegakan disiplin berbasis komunitas yang mengedepankan pencegahan,” jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement